Iri ku pada merapi yang tanpa permisi meluapkan lava
Entah kata apa yang sedari tadi ku penjara,
Namun ingin sekali pita suara ini terlepas tanpa sedak
Faktanya, seribu bahasa ku bungkam tuk rasa yang menjejal
Muak ku tersenyum berbuah sia
Gejolak hati bersaut gundah
Asa nan harap tak henti meresah
Kala tubuh berteriak lelah
Tiada sandar selain Allah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!