Mohon tunggu...
Fanindia Oktavia Mumpuni
Fanindia Oktavia Mumpuni Mohon Tunggu... Lainnya - Belum bekerja

Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberdayaan Kaum Dhuafa oleh Mahasiswa FKIP UHAMKA dengan Berikan Modal Usaha guna Tingkatkan Kesejahteraan Ekonomi

22 Januari 2023   11:07 Diperbarui: 22 Januari 2023   11:10 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PENYERAHAN DONASI

dokpri
dokpri
Masalah ekonomi merupakan masalah yang sudah melekat di Indonesia. Kurangnya perhatian dari pihak pemerintah terhadap masyarakat, terutama yang rentan, menjadikan mereka sering terabaikan dan membuat banyak keluarga kewalahan dalam segala kebutuhan, mulai dari kebutuhan sehari-hari hingga pendidikan. Para dhuafa setiap hari berjuang melawan kemiskinan. Dalam memberdayakan kaum dhuafa tentunya perlu ada sebuah wadah atau lembaga yang menfasilitasi kemampuan kaum dhuafa dalam berbagai bidang. Kemudian Di Muhammadiyah kita diajarkan untuk menerapkan teologi Surat Al-Ma'un oleh K.H. Ahmad Dahlan kepada murid muridnya. Dalam surat Al-Maun kita dianjurkan untuk peduli terhadap masalah kemiskinan dan tidak mengabaikan fakir miskin.

Kami (Fanindia Oktavia Mumpuni, Fahira Mahmuda, dan Anisa Nurmala) bagian dari Mahasiswa PGSD FKIP UHAMKA ikut andil dalam menerapkan teologi surat Al-Ma'un. Dalam pelaksanaannya kami bertemu dengan Ibu Nati seorang janda yang berusia 62 Tahun karna ditinggal wafat suaminya dan mempunyai 1 anak laki - laki bernama Endang yang sudah berkeluarga. Kemudian Ibu Nati memilih untuk tidak ingin menikah lagi, oleh sebab itu Ibu Nati tinggal sendiri jauh dari anaknya . 

Kondisi yang dialami oleh ibu Nati cukup memprihatinkan, meskipun memiliki pekerjaan sebagai membantu masak jika ada pesta pernikahan saja, Tetapi penghasilannya masih tidak pasti. Bahkan untuk kebutuhan makan sehari-hari kadang juga harus menunggu Anak yang merawatnya datang, karna Ibu Nati tinggal sendiri dirumah. 

" Setelah suami saya meninggal saya hidup sendiri dan harus mencari nafkah untuk saya bertahan hidup, karna saya memutuskan untuk tidak menikah lagi. Maka dari itu kadang uang yang saya dapatkan hanya cukup untuk makan dan kebutuhan hidup sendiri saja, kadang anak saya juga memberikan rezeki untuk saya. Itupun kalau anak saya lagi ada rezeki lebih, karena anak saya juga kerjanya serabutan. " Ujar Ibu Nati saat dilakukan wawancara. ditambahkan juga "Pekerjaan Saya yaitu membantu tetangga masak jika ada yang mempunyai hajatan atau pesta pernikahan saja, dari situ lah saya mendapatkan uang untuk kebutuhan hidup saya." Ujar Ibu Nati

Namun tetap saja untuk perekonomian pun mereka terbilang kurang. Dengan kondisi rumah yang sedikit sempit namun masih bisa sedikit dihuni serta atap yang bocor, kasur tua yang sudah tidak layak digunakan, banyak hal yang perlu diperbaiki dan diganti. Akan tetapi, dengan pendapatan Bu Nati serta Anaknya yaitu Endang yang terbilang bilang kurang, hal-hal tersebut pun masih belum dapat terpenuhi.

Meskipun Ibu Nati dan Endang Bekerja Dari setiap aspek yang kami perhatikan, keluarga Ibu Nati patut untuk kita bantu karena Ibu Nati serta anaknya yaitu Endang benar-benar membutuhkan bantuan untuk menunjang kehidupannya.

Oleh karena itu, kami akan melakukan pemberdayaan kepada Ibu Nati. Pemberdayaan yang dilakukan untuk membantu Ibu Nati yaitu memberi sembako dan membangun usaha kecil seperti jualan makanan dan minuman, yang nantinya bisa dijalankan untuk memenuhi kebutuhan hidup kedepannya. Dalam upaya membantu Ibu Nati, kami pun melakukan fundraising (penggalangan dana). Penggalangan dana ini dalam bentuk pembuatan proposal dan pamflet yang disebar di media sosial serta kami menjual makanan dalam sistem PO ( Pre Order ) untuk untuk menambahkan penggalangan dana.

Karena itu, Alhamdulillah dalam kegiatan pemberdayaan kaum dhuafa ini, dari fundraising yang dilakukan dalam kurang lebih 1 setengah bulan berhasil terkumpul dan Insya Allah cukup untuk membantu Ibu Nati dalam membuka usaha kecil yaitu dagang makanan dan minuman. Bantuan Pemberdayaan ini diberikan kepada Ibu Nati dalam bentuk Barang seperti sembako untuk kebutuhan pribadi dan bahan untuk berjualan, kemudian kami menyerahkan hasil donasi tersebut pada hari Senin, 12 Desember 2022. 

Respon baik pun diterima oleh Ibu Nati yang terlihat dari raut wajahnya yang sangat bahagia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun