03 mei 2018, waktu menunjukan pukul 02:00 dini hari. Mata yang masih ingin terus terpejam dipaksa membuka karena akan bersiap mandi dan bergegas menuju stasiun Gambir untuk berangkat ke kota Cirebon
Tas yang sangat besar berisikan baju dan kelengkapan untuk 4 hari kedepan di kota cirebon. Ya, perjalanan ini bukan perjalanan piknik atau study tour, karena ini perjalanan hunting untuk mengambil nilai UAS Â fotografi dan creative writing. Dari namanya pun hunting fotografi, tentu tidak diperbolehkan membawa koper untuk membawa kelengkapan disana, melainkan harus tas entah itu tas gendong atau tas jinjing.
Namanya pun hunting fotografi, tas kamera pun tidak boleh tertinggal, karena itu benda yang amat sanagt penting. Tas kamera yang berisikan kamera, dompet, lensa kamera yang tak hanya satu, charger kamera, batre kamera cadangan dan tak lupa yang penting yaitu charger hp. Ya charger hp termasuk barang terpenting juga yang wajib dibawa selain perlengkapan kamera.
Jam menunjukan  pukul 03:00 pagi. Berangkat ke stasiun Gambir bersama teman-teman menggunakan mobil pribadi milik teman yang kebetulan menawarkan untuk berangkat bersama. Diperjalanan menuju stasiun Gambir pun tidak banyak bercerita karena ya keadaan mata yang masih ingin terus terpejam mengingat jam masih menunjukan pukul 03:00 pagi.
Memang masih sangat-sangat ngantuk, tapi sangat excited mengingat hari ini adalah hari-hari yang selama ini dinantikan. Beberapa hari kemarin sudah membayangkan semewah apasih perjalanan hunting fotografi yang memakan biaya Rp1.750.000 Â ini yang memang awalnya sangat diperdebatkan karena harga yang terlalu mahal karena Cirebon tidak terlalu jauh dari Jakarta.
Setelah sampai di stasiun Gambir, ternyata sudah banyak yang datang. Setelah 3 jam menunggu di stasiun Gambir bersama teman-teman yang lain, jam menunjukan pukul 06:00 Â pagi. Sembari diabsen nama-nama yang sudah hadir, sembari menunggu teman-teman yang masih dijalan menuju stasiun Gambir.
Melihat kearah luar pintu masuk ruang tunggu di stasiun, matahari pun sudah mulai terbit dari kediamannya, jam pun menunjukkan pukul 07:00 pagi. Saat semuanya sudah kumpul, lalu dibagikan tiket kereta dan mulai mengeluarkan KTP untuk check in. Kereta yang dinaiki bukan kereta biasa yang harganya terjangkau, melainkan kereta api executive yang tergolong mewah untuk kereta api pulang kampung.Â
Senang sekali rasanya akhirnya setelah 19tahun hidup didunia, baru pertama kali ini kekota orang menggunakan kereta api, ya biasanya ketika pulang kampung menggunakan bis atau mobil pribadi ataupun pesawat.
Pengalaman pertama naik kereta api yang sangat berkesan, bukan hanya excited karena baru pertama kali naik kereta jauh, namun bibir yang terus berkata "wow" melihat dalam kereta yang bagus, bersih, dingin dan sangat mewah.Â
Karena selama ini hanya naik kereta rel listrik yang menjadi transportasi jakarta. Karena biasa naik mobil pribati ataupun bus ketika pulang kampung, melihat kursi  penumpang yang bisa diputar menjadi hadap-hadapan dengan teman merasa lucu, unik dan membuat perjalanan menuju Cirebon yang menempuh perjalanan 3jam menjadi tidak membosankan.
3 jam menuju kota Cirebon, ada anak yang tidur, sibuk mengambil foto selama perjalanan, ada yang makan, ada yang bercanda dengan temannya dan ada pula yang nyanyi sambil menunggu kapan sampai di tempat yang selama ini dinantikan.