Pada bulan Maret, kabar burung terkait pelaksanaan KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Pendidikan Indonesia mulai beredar di khalayak umum dan terdengar oleh telinga para mahasiswanya. Masing-masing saling penasaran namun masih dibalut rasa kebingungan terkait pelaksanaannya dan KKN periode kapan dan yang mana yang akan dipilih untuk dilaksanakan.
Semakin hari, rasa penasaran tersebut semakin memuncak dan alhasil satu bulan kemudian, semua pertanyaan, kegundahan, rasa penasaran pun terjawab.
Setiap mahasiswa yang tertarik dan telah memilih KKN periode tersebut pun bergerombol mendaftarkan diri setelah membaca ketentuan dan protokol pelaksanaan KKN daring selama masa pandemi. Setelah masa penutupan pendaftaran, pembagian 'kelompok' dan dosen pembimbing (DPL) KKN masing-masing, mahasiswa diimbau untuk mulai melaksanakan KKN secara mandiri dan individu walaupun termasuk dalam satu kelompok yang memiliki satu DPL bersama-sama.
Kegiatan KKN dilaksanakan selama satu bulan lamanya dengan target jam sebanyak minimalnya 120 jam, dimulai dari tanggal 17 Mei hingga 17 Juni. Mahasiswa disuguhi empat program KKN dimana di dalamnya terbagi lagi menjadi beberapa sub-program yang dapat bebas dipilih oleh para mahasiswa yang mengikuti KKN.
Diantara empat program tersebut adalah;
Program Pendataan Penduduk Yang Terkait dengan Upaya Pencegahan COVID19
Program Edukasi Pencegahan COVID19 bagi Masyarakat
Program Edukasi Pencegahan COVID19 bagi Anak Sekolah
Program Mahasiswa Tim Relawan Pencegahan COVID19
Tiap program memiliki subprogramnya yang memiliki keunikan, kerelevansian dan kepentingannya masing-masing. Semisal, salah satu subprogram dari program Edukasi Pencegahan COVID19 bagi Masyarakat adalah pembuatan dan penyebaran APD berupa masker, handsanitizer dan atau disinfektan kepada warga masyarakat setempat. Atau ada pula subprogram penguatan pembelajaran daring bagi program edukasi yang dikhususkan anak sekolah.
Penulis sendiri memilih tiga program dari empat yang tersedia, mulai dari program pendataan hingga edukasi bagi anak sekolah. Diantara ketiganya, penulis melaksanakan dan menerapkan beberap subprogram yang dianggap relevan bagi situasi dan keadaan pandemi masa kini. Yaitu pembuatan dan penyaluran APD dalam bentuk masker kain dan cairan disinfektan yang dibuat di rumah dan dibuat sendiri oleh penulis.