Baru-baru ini, terdapat berita terkait seorang polwan yang membakar suaminya yang merupakan Briptu. Usut tak usut, permasalahannya karena sang polwan mengecek saldo rekening suami yang hanya tersisa 800.000. Gaji ke-13 sang suami seharusnya 2.800.00 hanya tersisa 800.000 membuat sang istri curiga.
Yang melatarbelakangi habisnya uang tersebut ternyata dipakai oleh sang suami untuk keperluan bermain judi online. Padahal, sepasang suami istri tersebut memiliki 3 anak yang harus dihidupi. Selain itu, baru-baru ini, sang polwa juga baru melahirkan anaknya yang ke-4.
Kesal dengan perbuatan sang suami yang menghabiskan uangnya untuk bermain judi online membuat merek bertengkar. Â Sampai akhirnya, sang istri menyiramkan bensin ke tubuh suami dan memb*k*rnya.
Masyarakat Indoensia tak sedikit yang berempati dengan polwan tersebut khususnya kalangan ibu-ibu karena mereka pun merasakan lelahnya sehabis melahirkan dan terkadang terkena baby blues pasti ingin mendapatkan dukungan dan bantuan dari suami untuk mengurus sang anak.
Saat ini, polwan tersebut ditetapkan menjadi tersangka atas perbuatannya di Polda Jatim dang suaminya dinyatakan meninggal dunia dikarenakan 90% dari tubuhnya sudah terbakar.
Melihat dari sisi suami, seharusnya tugas suami tidak hanya bekerja tetapi juga mampu membantu sang istri dalam melakukan pekerjaannya salah satunya mengasuh anak-anaknya.Â
Dari kasus tersebut, tidak sekali dua kali permasalahan rumah tangga akibat uang yang diperoleh digunakan untuk bermain judi online. Judi online tidak memandang kalangan mulai dari kalangan bawah sampai atas pasti akan bermain itu.Â
Gaji atau penghasilan yang didapat harus digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan juga keluarga. Semakin hari harga bahan pokok semakin mahal dan tentu harus diiimbangi dengan pengeluaran yang efektif.Â
Melihat maraknya permasalahan judi online, sudah seharusnya pemerintah khususunya Kominfo untuk memblokir dan menghapus apapun yang berhubungan dengan judi online karena akan merusak generasi Indonesia. Dengan kata lain, yang miskin akan semakin miskin dan yang kaya akan miskin juga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H