Mohon tunggu...
Fani Istiqomah
Fani Istiqomah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa Universitas Tidar

hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN Universitas Tidar 2024 Mengajak Warga Desa Pringombo Tempuran untuk Melakukan Pasca Panen Buah Lemon sebagai Langkah Pengembangan UMKM

12 Agustus 2024   08:23 Diperbarui: 12 Agustus 2024   09:00 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Pringombo, Kecamatan Tempuran merupakan salah satu desa yang terletak di dataran tinggi Kecamatan Tempuran dengan ketinggian tempat 750 mdpl. Suhu udara Desa Pringombo yang sejuk sangat cocok untuk perkebunan kopi arabika dan buah seperti jeruk lemon. Hasil panen jeruk lemon di Desa Pringombo sangat melimpah menyebabkan harga jual buah lemon menjadi rendah. Harga jual buah lemon segar yang rendah pada musim panen  menyebabkan para petani membiarkan jeruk lemon mereka terbuang secara percuma. Selain itu, terbatasnya mitra penjualan menyebabkan buah lemon yang dipasarkan hanya sedikit. Hingga saat ini, buah lemon yang tidak dapat dipasarkan belum mampu dilakukan pengolahan.

Buah lemon memiliki potensi biofarmaka yang memiliki peluang untuk dijadikan sebagai produk olahan. Biofarmaka atau disebut dengan tanaman obat adalah jenis-jenis tanaman yang memiliki fungsi dan berkhasiat untuk meredakan berbagai penyakit. Kandungan  antioksidan  yang  terdapat dalam buah   lemon diketahui dapat membantu dalam meningkatkan imunitas   tubuh dari bakteri dan virus   berbahaya. Namun, buah lemon segar setelah dipanen hanya memiliki umur simpan sekitar 7 hari pada suhu ruang. Setelah 7 hari, maka buah lemon akan mengalami penurunan kualitas dan mutunya.

Pengolahan pasca panen merupakan serangkaian proses yang dilakukan setelah komoditas di panen dengan menciptakan produk baru untuk memperpanjang masa simpan dan meningkatkan harga jual. Buah lemon di Desa Pringombo, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Magelang dijual dalam bentuk segar sehingga saat musim panen raya tiba banyak buah lemon yang mengalami kerusakan akibat masa simpan yang terlalu lama.

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini dengan melakukam pengolahan pasca panen buah lemon menjadi sebuah produk unggulan desa yang bernilai ekonomis sebagai alternatif penjualan. Tujuan dari adanya program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN)  ini untuk menciptakan inovasi produk berbahan lemon guna meningkatkan income generating desa serta dapat menjadi mekanisme pemberdayaan masyarakat.

Sumber: dokumen pribadi
Sumber: dokumen pribadi

Salah satu produk yang kami rekomendasikan yaitu sirup lemon dan lemon kering. Sirup lemon menjadi produk pilihan masyarakat untuk dikembangkan karena meminimalisir bahan terkontaminasi. Demo masak pengolahan buah lemon menjadi sirup lemon pada saat acara Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dilakukan pada hari Selasa, 6 Agustus 2024.

Cara pembuatan sirup lemon dengan menyiapkan bahan buah lemon 250 ml, air 100 ml, dan gula pasir 150 gr. Langkah pembuatan sirup lemon dimulai dengan mencuci bersih lemon, lalu potong menjadi dua dan di peras. Kemudian tuang gula pasir, air dan sari lemon ke dalam panci. Setelah itu, bahan yang sudah di campurkan di dalam panci diaduk hingga tercampur merata dan mendidih. Selanjutnya, sirup di biarkan hingga dingin, lalu dimasukkan kedalam botol.

sumber: dokumen pribadi
sumber: dokumen pribadi

"Kami berharap, dengan adanya sosialisasi pengolahan pasca panen buah lemon ini, pelaku UMKM di Desa Pringombo bisa meningkatkan nilai ekonomi mereka, sekaligus memberikan kontribusi positif bagi pembangunan desa," ujar Bapak Muh Hani selaku Kepala Desa Pringombo. Sementara itu, Ibu Suwarni sebagai salah satu peserta sosialisasi mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa KKN Untidar yang telah memberikan inovasi terkait pengolahan pasca panen buah lemon. Ia mengaku adanya pelatihan ini dapat membantu dan memotivasi para pelaku UMKM dan petani.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun