Mohon tunggu...
fanesiachabibatulilma
fanesiachabibatulilma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Unisnu Jepara Prodi PGSD

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Pendidikan Kewarganegaraan dalam Menangkal Radikalisasi di Kalangan Remaja

2 Januari 2025   11:17 Diperbarui: 2 Januari 2025   11:17 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Radikalisasi di kalangan remaja menjadi salah satu ancaman serius dalam masyarakat modern, terutama dengan mudahnya penyebaran ideologi ekstrem melalui media sosial. Fenomena ini tidak hanya mengancam stabilitas sosial tetapi juga menciptakan potensi konflik di masa depan. Dalam konteks Indonesia yang beragam, peran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) menjadi sangat penting u ntuk menangkal pengaruh buruk radikalisasi. Menurut Widiatmaka et al. (2022), pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan multikultural mampu memperkuat rasa kebangsaan dan toleransi pada remaja, sehingga mereka lebih tangguh menghadapi ancaman ideologi ekstrem.

  Melalui Pendidikan Kewarganegaraan, nilai-nilai kebhinekaan, toleransi, dan demokrasi dapat ditanamkan sejak dini pada generasi muda. Pendekatan ini relevan mengingat pendidikan formal menjadi salah satu jalur strategis untuk membentuk karakter dan pola pikir yang kritis. Sebagai contoh, Hamdani & Dewi (2021) menegaskan bahwa PKn dapat menjadi media yang efektif untuk melatih siswa berpikir kritis terhadap informasi yang diterima, sehingga mereka tidak mudah terpengaruh oleh ideologi radikal yang bertentangan dengan nilai Pancasila. 

  Esai ini bertujuan untuk menjelaskan peran Pendidikan Kewarganegaraan sebagai upaya pencegahan radikalisasi di kalangan generasi muda, serta memberikan gambaran langkah-langkah konkret yang dapat diimplementasikan dalam pembelajaran. Dengan pendekatan yang efektif, diharapkan PKn mampu menjadi benteng ideologis yang melindungi generasi muda dari pengaruh paham radikal sekaligus memperkuat identitas kebangsaan mereka.

Radikalisasi adalah proses yang mendorong individu atau kelompok untuk memegang pandangan ekstrem, yang sering kali berujung pada tindakan kekerasan. Dalam konteks Indonesia, radikalisasi memiliki potensi mengancam persatuan bangsa yang multikultural. Salah satu pendekatan yang efektif dalam mencegah radikalisasi adalah melalui pendidikan, khususnya pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKn). Pendidikan PKn memiliki peran penting dalam menanamkan nilai-nilai yang mendukung perdamaian, menghormati perbedaan, dan memahami pentingnya persatuan bangsa.

1. Menanamkan Nilai Perdamaian

Pendidikan PKn mengajarkan kepada siswa bahwa perdamaian adalah pondasi utama bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Dengan mengutamakan dialog, toleransi, dan pengertian antar individu dan kelompok, pendidikan PKn membentuk karakter generasi muda yang mampu menyelesaikan perbedaan dengan cara yang damai. Sebagai contoh, dalam buku "Pendidikan Kewarganegaraan untuk Membangun Karakter Bangsa" (Setiawan, 2021), dijelaskan bahwa nilai perdamaian dalam PKn bukan hanya tentang menghindari konflik, tetapi juga tentang aktif mencari solusi yang adil bagi semua pihak. Dengan memahami dan menghargai nilai perdamaian, siswa diharapkan dapat menghindari terjebak dalam ajaran radikal yang menggunakan kekerasan sebagai jalan keluar

2. Menghormati Perbedaan

Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman suku, agama, budaya, dan bahasa. Pendidikan PKn memberikan dasar yang kuat tentang pentingnya menghormati perbedaan dan membangun sikap saling menghargai antar sesama. Melalui pemahaman tentang Pancasila, khususnya sila kedua, yaitu "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab", siswa diajarkan untuk mengedepankan sikap toleransi dan menghormati hak asasi manusia. Dalam buku "Pendidikan Kewarganegaraan dalam Mewujudkan Kehidupan Demokratis" (Suryana, 2019), ditekankan bahwa pendidikan PKn dapat membentuk pemahaman bahwa perbedaan bukanlah ancaman, melainkan kekayaan yang harus dihargai.

3. Memahami Pentingnya Persatuan Bangsa

Salah satu tantangan besar dalam mencegah radikalisasi adalah mengatasi pola pikir yang menganggap kelompok atau identitas tertentu lebih superior daripada yang lain. Pendidikan PKn membantu membangun rasa nasionalisme dan cinta tanah air, yang berfokus pada persatuan bangsa. Pendidikan ini mengajarkan bahwa persatuan dalam keberagaman adalah kekuatan yang harus dijaga. Buku "Pendidikan Pancasila dalam Menanggulangi Radikalisasi" (Wijaya, 2020) menekankan bahwa dengan memperkenalkan konsep "Bhineka Tunggal Ika", PKn membangun rasa kebersamaan yang melampaui perbedaan, mengurangi potensi perpecahan, dan mencegah munculnya ideologi radikal yang dapat memecah belah bangsa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun