Selain dikenal sebagai kota pendidikan, Yogyakarta juga terkenal sebagai kota yang ramai dengan wisatawan. Baik itu musim liburan mau pun hari kerja, Yogyakarta seolah tidak pernah sepi. Banyaknya destinasi wisata yang ditawarkan dengan budget yang relatif terjangkau membuat  wisatawan berbondong -- bondong untuk datang ke sana. Mulai dari wisata budaya sampai ke wisata religi pun tersedia.Â
Menulusuri kota Yogyakarta, pasti tak lengkap rasanya jika tidak mengunjungi malioboro. Salah satu bagian dari Malioboro yang sayang untuk dilewatkan adalah Pasar Beringharjo. Berlokasi di pusat kota Yogyakarta yaitu di Jalan Pabringan No. 1 di Ujung Selatan Jalan Malioboro dan berdekatan dengan Benteng Vredeburg serta Taman Budaya.
Pasar Beringharjo merupakan salah satu tempat pusat oleh -- oleh khas Yogyakarta yang paling lengkap. Suasananya yang khas pasar tradisional dengan jejeran pedagang yang selalu menawarkan dagangan ketika melewati setiap stannya. Sekali melihat pun, orang yang datang ke sana pasti akan betah berlama -- lama di pasar tersebut
Menurut sejarah, Pasar Beringharjo awalnya adalah hutan beringin saja. Namun tak lama setelah berdirinya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, pada tahun 1758, wilayah pasar ini kemudian dijadikan sebagai tempat jual beli oleh masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya. Ratusan tahun berselang pada tahun 1925, barulah pasar tradisonal tersebut  memiliki sebuah bangunan permanen.Â
Nama 'Beringharjo' sendiri diberikan oleh Hamengku Buwono IX, yang memiliki arti wilayah yang pada awalnya adalah pohon beringin (bering) dan diharapkan dapat memberikan kesejahteraan (harjo). Dan kini pasar Beringharjo menjadi salah tempat yang cocok untuk dikunjungi wisatawan.
Untuk mengakses pasar ini, para wisatawan dan penduduk dapat menggunakan bus Trans Yogyakarta yang beroperasi dari pagi hingga pukul 18.00 sore. Hanya dengan Rp. 3500 kita bahkan bisa berkeliling Jogja hingga puas. Namun jika ingin mengunjungi Pasar Beringharjo, kita harus berhenti di halte tiga Malioboro. Setelah turun dari halte, kita harus berjalan beberapa meter terlebih dahulu, agar dapat sampai di pasar tersebut.
Saat memasuki pasar, kita akan langsung disambut oleh palang bertuliskan Pasar Beringharjo lengkap dengan aksara jawanya. Di sepanjang jalan di bagian depan kita akan dimanjakan dengan jajanan pasar yang menggugah selera. Selain itu di bagian belakangnya juga terdapat area food court yang menyajikan berbagai macam makanan berat hingga makanan ringan. Mulai dari mie ayam kekinian dengan berbagai tingkat level kepedasan, es cendol dawet khas yogya, siomay bandung, ayam hotplate hingga berbagai macam makanan ringan lainnya.
Pasar Beringharjo terdiri dari tiga lantai dan masing -- masing lantainya terisi penuh dengan berbagai macam jenis penjual. Di lantai pertama, hal pertama yang akan kita lihat adalah para pedagang batik. Beringharjo memang gudangnya batik, mulai dari kain batik yang berharga puluhan ribu hingga ratusan ribu pun dapat ditemukan.Â
Tidak hanya batik, souvenir dan pernak pernik khas Yogyakarta pun tersedia di sini. Di Bagian belakangnya, akan di jumpai pedagang rempah -- rempah dan berbagai bahan makanan lainnya. Harga yang ditawarkan disini pun relatif murah  dan para pembeli pun dapat menawar barang dagangan yang hendak dibeli sampai menemukan harga yang sesuai.Â
Tidak hanya itu di sana juga terdapat berbagai kios yang menjual tas anyaman serta tas berbahan kain dengan harga yang murah. Bahkan tas yang berukuran besar saja bisa di dapatkan dengan Rp.45.000,00 saja. Yang mungkin tidak akan temukan di tempat lain.
"Saya  baru pertama kali ke sini dan hasilnya memang tidak mengecewakan. Semua barang tersedia, membuat saya bentah untuk berlama -- lama" tutur salah seorang wisatawan pengunjung Pasar Beringharjo.
Beranjak ke lantai dua, ada dua akses yang dapat digunakan. Pasar Beringharjo sudah dilengkapi oleh tangga dan eskalator. Sedikit berbeda dengan lantai satu, Di lantai dua lebih di dominasi oleh para penjual baju kaos, Â pernak -- pernik khas yogya hingga thrift murah dengan merek -- merek branded juga tersedia. Mukena murah nan nyaman pun juga ada di sana. Harga yang ditawarkan bermacam -- macam, mulai dari harga 100 ribu sampai 300 ribu pun ada tergantung bahan yang ingin di pilih.
"Pasar Beringharjo memang cocok untuk dikunjungi, tidak usah khawatir dengan harga yang ditawarkan. Insyaallah harga tersebut sesuai dengan kualitas barangnya" Ujar salah seorang pedagang ketika ditanyai. Kuncinya harus pintar -- pintar menawar saja, tidak jarang akan didapatkan harga yang super murah untuk barang yang kualitasnya bahkan di atas rata -- rata.
Di lantai tiga, terdapat sentral yang menjual barang -- barang antik. Bagi pencinta barang -- barang antik tempat ini tentu menjadi surganya. Anda bahkan bisa menemukan mesin ketik hingga helm tahun 60 an jika beruntung. Di lantai ini pula, kita dapat menemukan barang bekas seperti sepatu, baju, jaket dan barang bekas berkualitas lainnya dengan harga yang relatif murah. Tentu saja perlu kejelian dalam memilih.Â
Selain itu terdapat tempat yang menjual berbagai macam jenis jilbab untuk kaum hawa. Dari jilbab yang berwarna pastel hingga merah mencolok pun ada. Setiap harga yang di tawarkan juga ramah di kantong. Di depan store jilbab Anda juga akan menemukan etalase yang menjual pernak -- pernik kecil seperti ikat rambut, jepitan, bahkan jam dengan model kekinian.
Puas berkeliling di dalam pasar, mungkin Anda dapat mengunjungi wilayah luar pasar dan berburu berbagai jenis makanan kecil untuk sekadar mengganjal perut. Ada banyak  jajanan kecil yang ditawarkan. Mulai dari kue -- kue kecil, hingga minuman untuk pelepas dahaga. Itulah beberapa hal menarik yang dapat  Anda temui di Psar Beringharjo. Jadi bagaimana? Apapah tertarik untuk mengunjungi pasar tersebut?
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H