Mohon tunggu...
Fanesa Oktavia
Fanesa Oktavia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 21107030005

Seorang perempuan pengagum malam dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Love

Virtual Relationship, Worth It kah?

20 Februari 2022   21:12 Diperbarui: 20 Februari 2022   21:13 1543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: the Collegian web

 Virtual relationship? Mungkin secara definisi hubungan jenis ini tidak memiliki potensi untuk menjadi nyata. Namun pengertian tersebut tentunya bisa keliru dikarenakan hubungan virtual bukan mengacu pada cinta yang tidak nyata melainkan perasaan yang nyata antar kedua individunya. Dunia maya adalah dunia yang menarik. Mereka memiliki potensi lebih besar pada berbagai aktivitas lainnya. Hal yang umum dalam dunia online, bagaimana pun akan diisi oleh orang-orang yang nyata dan tidak menutup kemungkinan akan terjadi persahabatan atau pun cinta secara virtual.

Virtual relationship akan dapat diterima ketika seseorang menjadi lebih nyaman dengan perangkat online yang ada.  Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram atau pun aplikasi pesan instan lainnya telah meningkatkan tingkat kenyamanan dalam berkomunikasi dengan kerabat, keluarga, dan teman secara online. Karena aplikasi seperti itu menjadi lebih pervasive ketika konsep pertukaran pesan tekstual dengan orang yang dikenal dapat diterima. Langkah selanjutnya, dengan menggunakan bentuk komunikasi yang nyaman untuk bertemu orang baru akan terjalin hubungan secara online.

Dilansir dari laman ditch the label, lebih dari 55 % remaja pernah menjalin hubungan secara virtual. Hasil penelitian ini tentunya tidak mengejutkan, mengingat banyaknya waktu yang dihabiskan dalam jejaring sosial di masa pandemi ini. Hubungan virtual umumnya terjalin dari dua individu yang pernah bertemu di sosial media dan kerap kali  mengenal lewat internet saja.

Hubungan virtual menyiratkan perasaan yang nyata namun tidak secara fisik,  melainkan hanya berupa ketikan atau pun suara dari perangkat. Kontrasnya virtual relationship hanya dipertahankan melalui jaringan online atau pun PC  yang diinovasikan sedemikian rupa. Walaupun tidak menutup kemungkinan pasangan tersebut bertemu secara langsung. Dikarenakan sosial media sekarang tak ubahnya dengan tempat yang memiliki dunianya sendiri. Maka hubungan antar individu yang berbeda pun bisa terjalin. Virtual relationship memungkinkan kita untuk berkomunikasi pada tingkat pikiran ke pikiran tanpa memandang penampilan fisik. Di masa ponsel pintar dan internet yang global, tentunya hubungan virtual telah menjadi hal yang umum.

“Cinta itu adalah perasaan yang pastinya ada pada tiap-tiap diri manusia, ia merupakan  setetes embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesucian hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji". - Buya Hamka

Keuntungan Virtual Relationship

  • Hubungan virtual umumnya akan terfokus pada free connection-nya yang tidak memerlukan banyak usaha. Seseorang akan lebih cepat bergaul, bahkan dalam hitungan detik. Sehingga akan mempermudah terjalinnya hubungan antar kedua individu.
  • Dalam virtual relationship, tidak ada kedekatan atau pun kontak fisik yang membuat hubungan terasa menakutkan. Akan lebih mudah untuk berhubungan dengan orang lain melalui sosial media dari pada tatap muka langsung. Pada hakikatnya orang yang menjalin hubungan secara virtual akan merasa lebih aman ketika mengkomunikasikan cinta mereka melalui word of affirmation.
  • Pertengkaran dalam hubungan dapat sedikit diminimalisir karena individu yang bersangkutan tidak dapat memeriksa kegiatan atau pun data yang lain secara total.
  • Beberapa orang dapat memperbarui karakter mereka di dunia maya dengan menyebarkan sedikit informasi atau memalsukan data pribadi dirinya.
  • Koneksi virtual akan terasa lebih efisien. Hubungan virtual memungkinkan seseorang untuk melakukan dua pekerjaan sekaligus dan berinteraksi dengan pasangan hanya melalui pribadi chat atau telepon. Realitasnya virtual memiliki masa depan yang menarik dan banyak ruang yang akan tumbuh ke depannya.
  • Bebas stres, virtual relationship relatif bebas stres karena tidak memerlukan banyak effort. Dengan satu pesan, seseorang dapat terhubung satu sama lain sehingga sangat mudah untuk mempertahankan hubungan.

Kerugian virtual relationship

  • Terlibat dalam hubungan virtual tentunya tidak akan aman karena beberapa data bisa dipalsukan dan tidak akurat. Seseorang bisa menjadi siapa pun yang mereka inginkan. Dalam dunia nyata mungkin saja sikap yang ditunjukkan tidak semenyenangkan tampilan di profil jejaring sosialnya. Hal ini terkadang mengarah pada krisis identitas.
  • Dalam hubungan virtual akan ada kemungkinan bagi seseorang untuk menyembunyikan kepribadian aslinya yang berbahaya dan sangat berisiko.
  • Tidak adanya kontak fisik, terkadang kontak fisik sangatlah penting. Dua individu dapat berkencan satu sama lain melalui internet tetapi pada titik tertentu mereka akan membutuhkan kehadiran fisik yang tidak selalu memungkinkan dan berakhir pada putusnya hubungan.
  • Rasa bosan yang dihadapi akan lebih tinggi, dikarenakan pada akhirnya hubungan secara nyata akan terasa lebih menarik daripada virtual yang hanya dipertahankan melalui ketikan saja.
  • Informasi yang dibagikan lewat sosial media akan rentan disalah gunakan. Tidak jarang informasi tersebut akan menjadi sumber kejahatan baru bagi sebagian orang.
  • Adiktif, hubungan virtual dapat menyebabkan kecanduan. Orang-orang akan terbiasa sehingga akan menjadi sulit untuk berkomunikasi secara nyata dan mereka cenderung tidak nyaman dengan kontak fisik yang berakibat pada hilangnya kepercayaan diri. Terkadang bagi sebagian orang, mereka akan sedikit kesulitan untuk menangani hubungan di dunia nyata.

Pada akhirnya hal terpenting adalah meningkatkan kewaspadaan dalam menggunakan internet ketika terhubung dengan orang-orang secara online. Individu dan satu langkah yang salah dapat menghancurkan diri sendiri dan pada saat yang sama membantu orang-orang profesional untuk menghasilkan uang dan mendapatkan lebih banyak bisnis. Bagaimana hubungan virtual berakhir tergantung pada kita, kejahatan atau cinta; ini semua tentang seberapa hati-hati kita. Berhati-hatilah. Jadilah cerdas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun