Trader yang melakukan investasi saham hanya karena FOMO, seringkali mereka menghiraukan risiko investasi yang ada. Mereka terlalu fokus dan hanya memikirkan pada potensi keuntungan semata, padahal dalam berinvestasi terdapat prinsip "high risk high return" yang berarti bahwa potensi keuntungan yang tinggi berbanding lurus dengan risiko yang dihadapi. Semakin besar keuntungan investasi saham, maka semakin besar pula risikonya.
3. Takut kehilangan kesempatan
Seseorang yang berinvestasi karena FOMO, seringkali tergesa-gesa dalam membeli saham ketika harga saham sedang mengalami penurunan. Begitu pula sebaliknya, ketika harga saham sedang mengalami kenaikan seringkali tergesa-gesa dalam mengambil keuntungan (taking profit). Hal ini dikarenakan mereka takut akan melewatkan peluang yang ada jika tidak segera membeli atau menjual saham tersebut. Seorang trader harus mengetahui dan memiliki analisa yang kuat supaya keputusan untuk membeli atau menjual saham terjadi di waktu yang tepat.
Cara agar tidak terjebak oleh FOMO saham
Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan supaya terhindar dan tidak mudah terpengaruh oleh FOMO saham, yaitu:
1. Mempunyai rencana investasi yang jelas
Dalam melakukan investasi, tentunya harus membuat dan mempunyai rencana investasi yang matang. Tentukan tujuan keuangan yang jelas yaitu untuk jangka pendek, jangka panjang, maupun sebagai dana pensiun. Hindari tujuan untuk dapat cepat kaya. Seseorang seringkali ingin memperoleh return yang besar dalam waktu yang singkat.Â
Tujuan seperti ini membuat keputusan investasi menjadi kurang realistis. Selain itu, penting pula untuk memamahi terkait konsep serta risiko investasinya. Jangan mudah terpengaruh untuk melakukan investasi secara impulsif. Ketika dapat memfokuskan investasi dengan tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya, maka tidak mudah FOMO ketika melihat trader lain mengalami keuntungan.
2. Melakukan analisis dan riset yang mendalam
Ketika akan berinvestasi, perlu adanya riset dan analisis terlebih dahulu. Seorang trader perlu memahami bisnis dan industri terkait emiten saham yang akan dipilih.Â
Selain itu, perlu mengetahui analisis fundamental dan teknikal perusahaan tersebut. Semakin paham, maka akan semakin matang dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi. Tidak perlu FOMO dalam berinvestasi, melainkan pelan-pelan saja asalkan dengan analisis yang tepat supaya dapat memperoleh profit.