Mohon tunggu...
Fandy Ramadhani
Fandy Ramadhani Mohon Tunggu... Editor - Random Person

Satu titik dua koma Kamu cantik siapa yang punya?

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bersih Desa Karangsoko, Tradisi yang Masih Lestari

30 Oktober 2021   14:49 Diperbarui: 30 Oktober 2021   14:51 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Bagi sebagian besar masyarakat Jawa, Bulan Sela atau Syawal pastinya tidak lupa dengan tradisi yang satu ini. Tradisi yang diberi nama bersih desa atau nyadran ini memang menjadi salah satu ritual yang dilaksanakan warga desa sebagai bentuk rasa syukur mereka kepada sang pencipta. Pelaksanaan bersih desa sendiri cenderung beragam, karena seiring berkembangnya zaman. Para warga pun sangat antusias dalam menyambut acara ini, dikarenakan acara ini hanya berlangsung setahun sekali sehingga menimbulkan kesan semarak pada setiap perayaanya.Salah satu desa yang masih menjunjung tinggi tradisi ini adalah Desa Karangsoko. Desa yang terletak dibawah kaki Gunung Orak-Arik ini masih sangat memegang erat tradisi nenek moyang ini. Biasanya kegiatan bersih desa akan dilaksanakan dua hari. Dan pelaksanaannya selalu pada hari Jum'at. Kegiatan biasa diawali dengan kerja bakti membersihkan sudut-sudut desa dan jalanan desa. Dan juga ziarah makan leluhur yang ada di Desa Karangsoko. Kemudian pada sore harinya akan dilaksanakan kegiatan kenduri atau selamatan yang dilakukan tiap RT di jalanan desa dengan beralaskan tikar yang menambah kesan tradisional pada perayaannya. Di Balai Desa sendiri biasanya juga ada acara Ruwatan dengan tujuan agar seluruh warga ddesa selalu selamat dari mara bahaya yang mengancam kehidupan. Acara ruwatan ini biasa dihadiri oleh Kepala Desa dan juga staf-staf dari pemerintahan desa.

Pada hari kedua, atau keesokan harinya. Kegiatan bersih desa berlanjut dengan kegiatan pawai karnaval. Rute yang dilalui mulai dari Dusun Jarakan sampa dengan finish di lapangan Karangsoko. Acara pawai ini berlangsung sangat meriah, karena menampilkan berbagai kesenian dan juga kekreatifitasan warga Desa Karangsoko. Penonton pun sangat banyak, karena berasal dari luar Desa Karangsoko. Pawai in berlangsung dari setelah waktu dhuhur sampai menjelang maghrib.

Pada malam harinya, kegiatan Bersih Desa berlanjut dengan pentas jaranan yang diadakan di lapangan Desa Karangsoko. Penonton pun berbondong-bondong menuju ke tempat pentas, apalagi ketika mendengar suara gamelan yang berbunyi. Ada pula acara electone digelar ditiap RT dan warga pun turut bernyanyi menikmati alunan musik. Memang acara ini juga bertujuan untuk melestarikan adat serta tradisi yang ada di Desa Karangsoko, sehingga suatu saat anak cucu kita bisa terus melestarikan tradisi leluhur yang harus dipertahankan kelestaarinnya ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun