Mohon tunggu...
Fandy Hutari
Fandy Hutari Mohon Tunggu... Wartawan dan penulis lepas -

Fandy Hutari adalah penulis, editor, wartawan. Pernah men jadi editor, wartawan, ghostwriter. Artikel dan cerpennya dimuat di berbagai media cetak dan online. Buku yang sudah dipublikasikan Sandiwara dan Perang; Politisasi Terhadap Aktifitas Sandiwara Modern Masa Jepang 1942-1945 (2009, 2015), Ingatan Dodol; Sebuah Catatan Konyol (2010), Hiburan Masa Lalu dan Tradisi Lokal (2011), Manusia dalam Gelas Plastik (2012). Komunikasi di Facebook: Fandy Hutari, Twitter @fandyhutari, Blog: http://fandyhutari.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

HIBURAN MASA LALU DAN TRADISI LOKAL

24 April 2011   10:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:27 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13036394231478210001

Judul: HIBURAN MASA LALU DAN TRADISI LOKAL, Kumpulan Esai Seni, Budaya, dan Sejarah Indonesia. Penulis: Fandy Hutari Penyunting: Fitri Indra Harjanti Penerbit: INSISTPress ISBN: 602-8384-44-5 Edisi: I, April 2011 Kolasi: 14x21cm; xiv + 164hlm. Harga: Rp.40.000,- Tulisan Sampul Belakang Buku: ”Seni pertunjukan, sastra, dan kebudayaan tradisional di Nusantara seringkali dilupakan dan menghilang begitu saja. Bahkan, karena dogma-dogma dan ideologi pemerintah, banyak di antaranya dianggap haram dan tidak layak dikenang. Namun, Fandy Hutari bukan saja mengenang, melainkan juga menyusuri kembali jejak-jejak historis ini di dalam artikel-artikelnya.” Soe Tjen Marching — akademisi, komponis, penulis, dan pendiri majalah Bhinneka ”Adalah pilihan yang tidak mudah menjadi pemburu yang bergerak dalam samar puing-puing sejarah; terbatasnya data, minimnya dokumentasi. Mungkin ini adalah tantangan yang menggoda bagi kawan Fandy: menguak yang tertimbun dan tersamar menjadi terang; seperti halnya kalimat-kalimat yang mengulas tentang perjuangan panjang para pejuang budaya di dalam buku ini.” F.W. Pei — pemimpin perusahaan www.indonesiaseni.com ”Potret pergulatan seni Indonesia modern pada masa kebangkitannya dan resistensi seni tradisi terhadap gilasan pengaruh budaya asing pada masa kini. Buku yang sangat perlu dibaca.” Supriyatna — Ketua Sanggar Motekar Jatinangor dan budayawan Sunda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun