Mohon tunggu...
Dila Rahma
Dila Rahma Mohon Tunggu... Penulis - Psikologi

SD N 1 Kacangan Kec. Malo Kab. Bojonegoro SMP Negeri 1 Purwosari Bojonegoro SMA Negeri 1 Padangan Bojonegoro Universitas Airlangga Fakultas Psikologi Angkatan 2018

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Merawat Kesehatan Mental Keluarga dengan 4 Penguatan

26 Desember 2023   17:53 Diperbarui: 26 Desember 2023   17:56 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Sejatinya tidak hanya individu saja yang harus menjaga kesehatan mental, tetapi seluruh anggota individu agar tercipta kesehatan mental keluarga. Berikut terdapat 4 hal yang dapat dilakukan untuk menguatkan keutuhan keluarga:

1.  Saling memberi apresiasi dan afeksi

Memberi apresiasi tidak perlu menunggu anggota keluarga mendapat suatu penghargaan, juara atau mendapat kenaikan jabatan. Apresiasi dapat diberikan dari hal yang paling kecil dan sederhana, misalkan anak berani berkata jujur. Afeksi atau perhatian kecil dapat memberikan perasaan akan disayangi seperti menanyakan bagaimana perasaan anak mengikuti kegiatan sekolah atau menyambut dengan senang ketika pasangan pulang kerja, menanyakan kabar saudara yang sedang tinggal merantau.

2.  Membangun komunikasi yang positif

Tidak hanya pembahasan positif saja yang menjadikan komunikasi positif, tetapi cara menyampaikan pesan secara lisan atau tertulis, intonasi, nada bicara, pemilihan kata, situasi dan kondisi hati individu juga menjadi kunci komunikasi tetap baik dan positif.

3.  Mengingat komitmen dengan Tuhan dan pasangan

Menjaga komitmen sangatlah penting, apalagi janji suci dihadapan Tuhan harus saling dijaga oleh kedua pasangan, tidak dapat hanya salah satu pasangan. Bagaimana janji individu menjaga dengan baik titipan dari Tuhan yaitu anak. Selain komitmen dengan Tuhan yang begitu sacral komitmen yang dibuat oleh pasangan baik sebelum atau sesudah menikah juga harus saling dijaga. Jika salah satu pasangan melanggar komitmen yang dibuat, kemungkinan terkecil akan terjadi perselisihan dan dapat menimbulkan perceraian.

4.  Menikmati waktu luang bersama

Disela-sela sibuknya seluruh anggota keluarga sempatkalah menikamati waktu luang bersama. Misalkan sarapan atau makan malam bersama, bermain ditaman diakhir pekan, mengunjungi tempat wisata baru, mengunjungi rumah saudara, atau hanya sekedar piknik dihalaman rumah juga menjadi kebersamaan yang tak kalah seru.

Memang dalam keluarga tak lepas dari masalah, namun dari masalah tersebut dapat menjadikan keluarga lebih Tangguh dan siap menghadapi tantangan berikutnya yang mungkin saja lebih sulit. Sebisa mungkin anggota keluarga mendiskusikan setiap masalah yang terjadi, meminta pendapat dari setiap individu dari sudut pandang dan peran yang berbeda. Yakinlah setiap masalah memiliki solusi terbaiknya meskipun dari setiap keputusan memiliki resiko.

Silahkan ajukan pertanyaan, saran, kritikan, atau apresiasi di kolom komentar.

Thank You and See You

CP: fandilatulrahmawati@gmail.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun