Surabaya, kota yang tidak asing bagi kita, menyimpan sejuta cerita yang menunggu untuk dieksplorasi. Bagi Fandi Aril Saputra, pemuda asli Surabaya, kota ini adalah kanvas penuh warna yang menantikan sentuhan kreativitas. Melalui akun media sosial "Surabaya View," Fandi menyajikan konten informatif yang memikat hati, mengajak kita menelusuri sudut-sudut tersembunyi Kota Pahlawan, dari kuliner hingga wisata sejarah.
Fandi, seorang mahasiswa di salah satu kampus terkemuka di Surabaya, memulai perjalanannya sebagai content creator dengan tujuan sederhana namun bermakna: memberikan pandangan lain tentang Surabaya kepada para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. "Akun sosial media kami bertujuan memberikan informasi kepada wisatawan luar kota Surabaya dan wisatawan asing tentang hidden gems, tempat kuliner, hingga tempat bersejarah di Surabaya," ujarnya.
Sejak berdiri pada Juni 2021, Surabaya View telah berkembang pesat. Dengan dedikasi dan semangat yang tinggi, Fandi terus menggali potensi wisata kota ini, mengemasnya dalam konten yang menarik dan mudah diakses. Ia percaya, sejarah panjang Surabaya, mulai dari perjuangan merebut kemerdekaan hingga peristiwa perobekan bendera di Hotel Yamato, memiliki daya tarik yang kuat bagi para pelancong.
"Surabaya menyimpan erat sejarah, seperti Hotel Yamato yang kini menjadi destinasi wisata Tunjungan Romansa. Banyak masyarakat yang butuh informasi perkembangan Kota Surabaya, meski hanya lewat gadget," jelas Fandi.
Selain wisata sejarah, Surabaya View juga mengangkat kekayaan kuliner lokal. Dalam menyajikan informasi kuliner, Fandi sering berkolaborasi dengan food blogger untuk memberikan rekomendasi tempat makan yang layak dicoba. "Kami tidak menargetkan jumlah konten, tetapi ketika ada tempat wisata atau kuliner baru, kami segera membuat konten dan mempostingnya di Tiktok dan Instagram," kata Fandi.
Tidak hanya menyalurkan hobi, menjadi content creator juga membawa keuntungan ekonomi. Fandi mengaku bisa meraup pendapatan hingga jutaan rupiah per bulan dari endorsement kuliner. "Kurang lebih hampir Rp800 ribu hingga Rp1 juta tergantung ramai atau tidaknya iklan," ungkapnya.
Baca Juga:Menparekraf Sandiaga Uno Tinjau Kawasan Wisata Kota Lama Surabaya Hari Ini
Keinginan Fandi untuk menjadi content creator tumbuh dari minimnya informasi tentang Surabaya di media sosial dan lambatnya update jika ada event baru. "Saya memutuskan untuk berjejaring dengan teman-teman fotografer dan komunitas yang sehobi, mengenalkan Surabaya lewat media sosial," tuturnya.
Melalui komunitas @ruang__edit, Fandi menemukan teman-teman sehobi dan mulai bekerja sama menciptakan konten-konten yang menarik. Sejak duduk di bangku sekolah, Fandi telah mengenal dunia media sosial melalui ekstrakurikuler jurnalistik. Kini, dengan semangat yang tak pernah padam, Fandi terus berusaha mengenalkan Surabaya kepada dunia, satu postingan demi satu postingan.
Surabaya View bukan hanya sebuah akun media sosial; ini adalah jendela bagi siapa saja yang ingin menyelami keindahan dan kekayaan sejarah Kota Pahlawan. Bagi Fandi, Surabaya bukan sekadar tempat tinggal, tetapi sebuah cerita yang menunggu untuk diceritakan.***