Surabaya, 12 November 2023 Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bekerja sama dengan Instansi dan warga setempat untuk turut serta mengembangkan Wisata Sumur Jobong di Peneleh, Surabaya
Sumur Jobong merupakan sumur yang ditemukan pada tahun 2018 Penemuan Sumur tertua di Surabaya ditemukan tidak sengaja oleh para pekerja saat menggali tanah untuk proyek box culvert dan diselamatkan oleh Pak Agus Santoso dari pukulan linggis dan martil besar di kawasan Jalan Pandean Gg I RT 01 RW 13 Kelurahan Peneleh pada Hari Rabu (Wage) tanggal 31 Oktober 2018 Pukul 18.21 WIB, Lingkungan tempat ditemukannya Jobong adalah diperkampungan penduduk. Kondisi rumah-rumah warga di Pandean Gg I saling berjajar satu sama lain tanpa ada halaman samping, demikian pula bagian depan rumah berbatasan langsung dengan jalan kampung yang lebarnya sekitar 3 - 4 meter.
Dinding sumur bertumpuk tiga shaff yang mana dinding sumur itu terbuat dari terakota tanah liat, ditemukan di kedalaman tanah kurang lebih dua meter dari dasar ke permukaan, ketebalan bibir sumur kurang lebih 2,5 CM Ketebalan dinding sumur sekitar 1 CM dengan posisi titik koordinat 49 M 0651513 9164442. Pada saat penemuan, kondisi jobong tertutup tanah liat, dari rumah-rumah di sekitarnya, sehingga yang terlihat hanya jobong 1 (paling atas), dan jobong 2 (dibawahnya), sedangkan jobong 3 tertutup Pasir. Struktur sumur jobong tersebut dalam kondisi masih insitu.
selain itu disekitar sumur jobong ditemukan Kereweng atau pecahan gerabah yang biasa digunakan untuk menumbuk, Potongan tulang manusia, dan Batu bata berukuran tebal 7 cm lebar 20 cm
Langkah awal Mahasiswa Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember dengan Tugas Kewarganegaraan Kelompok Konsultan yang didampingi Dosen Dr. Tri Dani Widyastuti, M.Si.,MT yaitu Sosial Masyarakat mengambil judul Perbaikan Cagar Budaya di Kawasan Sumur Jobong dan Pengembangan Informasi.
dengan tema yang diambil bertujuan untuk merawat cagar budaya untuk terus bersinar sejarahnya, dalam hal ini Institut teknologi Sepuluh Nopember berkontribusi untuk membuat banner informasi yang sebelumnya masih kurang informatif, ITS mempunyai inisiatif untuk bertanya langsung ke Narasumber (Penyelamat Sumur Jobong) Pak Agus Santoso untuk memastikan sumber informasi yang akurat. selain itu Kelompok ini membuat kreatifitas tampah anyaman bambu yang di gambar membentuk wayang jawa, dan aksara jawa bertuliskan "Sumur Jobong" selain itu masih banyak lagi lonceng angin bambu, daun sintetis untuk hiasan dalam sumur hingga kentongan yang di sumbangkan untuk Wisata Sumur Jobong di Peneleh.
Hal ini akan menginspirasi anak - anak muda untuk menerapkan ilmu yang didapat dari Kampus, langsung diterapkan dan berguna di Kampung Wisata didaerahnya, entah dari segi informasi, tata letak design 3D yang lebih dapat akan nuansa dari wisata tersebut atau sebagainya