Teringat masa kuliah dahulu, ketika UAS Agama ( Islam ) kawan-kawan masih saja banyak yang mencari kisi-kisi kesana kemari, padahal pertanyaan - pertanyaan dari ujian nanti ga jauh2, kami sering mengulang-ulang itu, dirumah, dari SD-SMP-SMU itu-itu saja yang dibahas......... Esensi atau tidak tetap saja UAS Hanyalah kegiatan mendefinisikan Soal!!!!.....
Ketika Mulai Ujian, saya Mulai dengan membaca Basmalah dalam Hati.
Pada Lembar jawaban saya diam sebentar dan melihat soal, Akhirnya Pena saya gerakan dan saya Tulis Jawaban.
"
Kepada YTH Pak .......... ( Dosen )
Maaf kan saya, jika saya tidak satupun mengisi lembar jawaban atas pertanyaan dari soal yang Bapak Buat.
Bukan saya tidak bisa menjawab, atau bahkan saya mangkir dari ilmu yang bapak berikan. Tetapi saya berpendapat bahwa ini tidak dapat merepresentasikan apalagi menilai kadar keimanan seseoran.
Saya tau bahwa pernyataan saya masih bisa diperdebatkan apalagi dibantah oleh Bapak.
Tetapi saya juga mengerti Bahwa Bapak adalah orang yang sangat menghargai pendapat orang lain.
TTD
Fandi """"
Ga sampai 5 Menit, keluar, kawan-kawan bingung, dan senyum2 sendiri.
2 minggu kemudian hasil UAS Keluar, Nilai B. ternyata dosen Itu Sepakat.