Europe Renewable Energy Plan merupakan target yang dibuat Eropa untuk mencapai porsi 20% dari energi terbarukan dalam konsumsi energi pada tahun 2020, dan 32% pada tahun 2030. Upaya ini dilakukan untuk mengurangi secara perlahan penggunaan energi konvensional dan beralih kepada energi alternatif. salah satu caranya adalah dengan meningkatkan industri kendaraan listrik.
Meningkatnya industri kendaraan listrik di Eropa merupakan salah satu cara Eropa mengurangi pemakaian energi fosil kepada sektor otomotif sebagai konsumen energi fosil dan penyumbang emisi terbesar. Dengan mengganti energi fosil menjadi listrik sebagai bahan bakar kendaraan akan membuat kendaraan yang beredar di Eropa akan lebih ramah lingkungan dan mengurangi polusi udara. Kemajuan industri kendaraan listrik pun dapat terlihat dari semakin banyaknya produsen otomotif yang mulai mengembangkan kendaraan listriknya, bahkan pasar otomotif Eropa sudah mulai ramai dengan persaingan kendaraan listrik.
Seperti halnya teknologi baru yang transformatif, kendaraan listrik menciptakan berbagai potensi tantangan dan peluang pembangunan ekonomi global. Sementara pasar kendaraan listrik masih dalam tahap pengembangan yang relatif awal, beberapa manufaktur siap untuk membentuk kembali industri otomotif transformatif dan komunitas di seluruh dunia. Pada titik ini, sulit untuk memperkirakan secara andal potensi penciptaan lapangan kerja pada sektor kendaraan listrik. Bagaimanapun, kemungkinan besar juga akan menyebabkan hilangnya pekerjaan di industri minyak. Dengan demikian, ada alasan kuat untuk mengharapkan bahwa elektrifikasi transportasi pribadi dapat mendorong penciptaan lapangan kerja di sejumlah industri. Mobil yang lebih efisien membutuhkan lebih banyak teknologi, yang dirancang dan diproduksi dengan menambahkan pekerja ke industri otomotif. Pekerjaan ini akan banyak diciptakan di sektor industri yang terkait erat dengan manufaktur mobil, baterai canggih, serta penelitian dan pengembangan. Apalagi, kendaraan listrik jauh lebih murah untuk dioperasikan daripada kendaraan konvensional.
Norwegia contohnya merupakan negara dengan penggunaan kendaraan listrik terbanyak dibandingkan negara Eropa lainnya. disusul oleh Jerman, Belanda, dan Inggris. Di Eropa, sepanjang tahun 2020 penjualan mobil listrik mencapai 1,35 juta unit. Hal ini disebabkan karena mulai tingginya kesadaran masyarakat di Eropa dalam menjaga kelestarian lingkungan sehingga banyak dari mereka yang mulai beralih dari penggunaan mobil konvensional menjadi mobil listrik.
Berdasarkan angka yang dihimpun ACEA (Eropean Automobile Manufacturers Association), penjualan kendaraan battery electric vehicle (BEV) sebelumnya pada tahun 2019 hanya 387.808 unit. Sementara, penjualan bensin dan diesel masing-masing turun 37 persen dan 32 persen. Hal ini berarti terjadi peningkatan minat terhadap kendaraan listrik di Eropa, sehingga membuat banyak pemerintah negara-negara Eropa memperbarui kebijakan nya untuk mendukung industri ini dan mengikuti Europe Renewable Energy Plan. Adapun contoh dari kebijakan yang dikeluarkan oleh negara-negara Eropa terkait mobil listrik adalah pengurangan pajak kendaraan, memberikan subsidi, dan juga harga yang relatif terjangkau. Apa yang dilakukan negara-negara Eropa ini jelas memengaruhi geopolitik energi Eropa sehingga diharapkan pada tahun 2030 mendatang penggunaan energi fosil akan semakin berkurang dan di tahun tersebut juga bisa mencapai target 30 Juta kendaraan listrik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H