Mohon tunggu...
Fanani
Fanani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Versatile

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Malam adalah Dosa

21 April 2019   00:35 Diperbarui: 21 April 2019   01:04 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mari saling meludah, saling tunjuk jasad siapa yang lebih candala, dan pilihan siapa yang paling ma'sum. Keparat !

Di ujung perempatan, seorang wanita paruh baya melambungkan asap nikotin, sembari menunggu tuan mana yang berminat menebus libidonya.

Sekumpulan pria beratribut keagamaan melakukan razia di hotel melati, melucuti aib, menyoraki kehinaan.

"Hey ini dosa, kalian pantas mendapatkan adzab"

Sementara ramai orang menyaksikan penggrebekan itu, diantaranya tukang becak yang belum mendapatkan penumpang, anak kecil yang hasil ngamennya hanya bisa untuk membeli makan adiknya, dan seorang ibu yang belum pulang sebab sayur yang ia jual sejak pagi belum laku sama sekali.

Sayang, sekumpulan pria itu lebih tertarik dengan syahwat orang lain.

"Ya dunia ini sedang tidak baik saja, paling sebentar lagi kiamat", ujarmu dilanjut tawa kita mengisi beranda rumah.

Kita saling berbagi asap rokok sembari menyusup di keheningan hujan, lalu kemudian pecah oleh tanyaku.

"Coba tebak ! Mana yang lebih dulu tenggelam? Jakarta atau aku dalam pelukmu?".

Kemudian kita saling tenggelam dalam pelukan masing - masing.

Cirebon, 21 April 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun