Tiga klub top Eropa tengah dilanda kasus ketergantungan akut pada satu pemain. Uniknya, ketiga klub tersebut mempunyai satu warna khas : merah.
Manchester United merasakan tuah Robin Van Persie yang tengah berada di puncak usia dan performa. Rekening sang meneer memang macet di fase kedua liga. Cuma, gelontoran 13 gol di paruh awal sangat krusial untuk kampanye gelar ke-20 United di EPL. Alex Ferguson pasrah saja saat publik mulai memberi label RvP United pada Red Devils.
Bergeser ke kubu bersebrangan, ada Luis Suarez yang tak pernah lelah mengangkat Liverpool. Ia kini memuncaki daftar top scorer dengan koleksi 21 gol. Hebatnya, El Pistolero konsisten menyumbang gol meski The Reds inkonsisten meraup poin. Lupakan hobi “menyelam” sang pemain, nikmati saja peragaan aksi khas latin yang belakangan jarang menyapa Liga Inggris.
AC Milan beda lagi. Il Diavolo Rosso atau Si Setan Merah begitu menggantungkan asa pada Stephan El Sharaawy. Remaja berdarah Mesir bak sendirian menolong Milan di era sulit akibat revolusi skuad. Sayang, ia terkena kasus RvP, kehabisan bensin di paruh kedua liga karena menit tampil yang terlampau tinggi.
Beruntung Mario Balotelli datang di saat yang tepat. Bayangkan, di tiga laga awal berbaju Milan, ia mampu menjaringkan lima gol! Striker sekelas Pazzini-pun kudu rela tergeser ke bangku cadangan. Milan, yang di awal musim sempat duduk di pos ke-15 klasemen, kini mengincar peringkat dua demi tiket langsung ke Liga Champion. Balotelli adalah protagonis utama dalam usaha mendongkel Napoli dari pos idaman tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H