Mohon tunggu...
Farhan Abdul Majiid
Farhan Abdul Majiid Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Alumnus Ilmu Hubungan Internasional FISIP Universitas Indonesia | Alumnus SMA Pesantren Unggul Al Bayan | Penikmat Isu Ekonomi Politik Internasional, Lingkungan Hidup, dan Kajian Islam

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Puisi| Bumi

22 April 2016   10:08 Diperbarui: 22 April 2016   10:41 1056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="dokumentasi pribadi"]

[/caption]

 

Untuk para penghuni bumi

 

Tuhan menciptakan satu tempat dalam semesta

Dijadikan-Nya nirwana dalam dunia

Ditundukkan oleh-Nya untuk manusia

Namun sudah patutkah kita baginya?

 

Bumi diciptakan-Nya dengan penuh kedamaian

Dengarlah kicauan burung di pagi buta

Saling bersahutan memberi ketenangan

Ia tak pernah melawan kehendak-Nya

 

Namun dengarlah manusia

Ia senang menggaduhkan keadaan

Membombardir tatanan peradaban

Dengan alasan mengejar kekuasaan

 

Bumi diciptakan-Nya dengan penuh keadilan

Lihatlah air yang selalu menuruni lembah

Tetap tunduk sekalipun menyimpan energi mega

Ia tak pernah melawan kehendak-Nya

 

Namun lihatlah manusia

Ia tak pandai bersyukur dengan pemberian

Menuntut keleluasaan dari tuntunan

Dengan alasan adanya kebebasan

 

Bumi diciptakan-Nya dengan penuh keanggunan

Hiruplah aroma puspa di pekarangan

Membagikan sukma semangat tak berkesudahan

Ia tak pernah melawan kehendak-Nya

 

Namun sesaplah jiwa manusia

Ia dipenuhi oleh bau kecongakan

Menebarkan racun kebencian

Dengan alasan menghimpun kekayaan

 

Bumi diciptakan-Nya dengan penuh keseimbangan

Perhatikanlah pada segalanya berpasangan

Dalam sebuah sistem nan paripurna

Ia tak pernah melawan kehendak-Nya

 

Namun perhatikanlah manusia

Betapa banyak hutan ia bakar

Juga sesamanya yang ditindas

Dengan alasan meningkatkan kesejahteraan

 

Bumi sudah ditundukkan oleh-Nya bagi manusia

Pantaskah jika kita tak mau tunduk kepada-Nya?

Bumi telah memberikan jutaan kekayaan

Pantaskah jika kita tak berbagi walau sebagian?

Bumi menanggung beban milyaran manusia

Pantaskah jika kita serakah dengan keegoisan?

 

Laut diuruk demi mencari kekuasaan

Gunung digali untuk mencari emas berlian

Sungai dicemari dengan limbah polutan

Udara dikotori oleh asap tembakau mematikan

Kenikmatan mana lagi yang hendak didustakan?

 

Kalaulah suhu bumi ini terus menerus naik

Mungkin menegur kita yang semakin tinggi hati

Kalaulah terumbu karang banyak memutih

Mungkin menegur kita yang menghitamkan sungai

Kalaulah lubang ozon semakin besar menganga

Mungkin menegur kita yang menambang hutan

 

Kalaulah semua teguran ini tak menyentuh kita

Mungkin tanda bahwa mata hati ini telah pergi

 

Perhatikanlah semua tanda kebesaran

Agar kita tak mengerdilkan segala ancaman

Hiduplah dengan penuh kesyukuran

Untuk menjadikan bumi mahligai perdamaian

 

 

Farhan Abdul Majiid

Ciputat Timur, 190416

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun