Universitas Indonesia (UI) tengah melangkah menuju masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan dengan memperkenalkan inisiatif baru bernama "Menu Hijau." Program ini hadir sebagai inovasi gastronomi berkelanjutan yang mengedepankan kesehatan dan kepedulian terhadap lingkungan. Inisiatif ini didorong oleh Program Pengabdian Masyarakat (Pengmas) yang berfokus pada Rumpun Ilmu Sains dan Teknologi, dengan dipimpin oleh Rahmi, S.Hum., M.Sc., Ph.D., serta Dr. Mochamad Aviandy, S.Hum., M.Hum., yang merupakan dosen di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI. Mereka berhasil memperoleh Hibah Program Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat tahun 2024 untuk melaksanakan program ini.
Pada tanggal 10 Agustus 2024, seminar "Menu Hijau" diadakan di Ruang Smart Room, Gedung 1 FIB UI. Acara ini menjadi ajang bagi para peserta untuk mempelajari lebih dalam tentang pilihan makanan yang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan, tetapi juga mendukung kelestarian lingkungan. Seminar ini menekankan pentingnya inovasi gastronomi berkelanjutan dalam konteks kantin kampus, mengingat peran pentingnya sebagai tempat konsumsi makanan bagi mahasiswa dan staf.
Fakta yang menarik adalah Indonesia dikenal sebagai salah satu negara penghasil limbah makanan terbesar di dunia. Menurut laporan dari United Nations Environment Programme (UNEP) melalui Food Waste Index 2021, Indonesia diperkirakan membuang sekitar 20-50 juta ton makanan setiap tahunnya. Hal ini menimbulkan dampak negatif baik secara ekonomi maupun lingkungan. "Menu Hijau" berupaya menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan mempromosikan pola makan yang lebih berkelanjutan.
Acara seminar ini didukung oleh Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM UI) dan mengusung moto "Healthy Meals Share Happiness." Salah satu narasumber utama dalam acara ini adalah Aulia Rifada, Co-Founder dan CEO dari Hazzenn Healthy Meals, yang memberikan wawasan tentang bagaimana memilih makanan yang ramah lingkungan. Peserta seminar juga mendapatkan tips praktis seperti pentingnya membawa kotak bekal sendiri untuk mengurangi limbah, memilih makanan berbasis nabati yang memiliki emisi lebih rendah, dan memperhatikan porsi makan yang sesuai dengan kebutuhan.
Selain diskusi dan paparan materi, seminar ini juga melibatkan kegiatan interaktif seperti demonstrasi memasak menggunakan bahan-bahan makanan yang sehat dan ramah lingkungan. Pedagang kantin di kampus UI juga dilibatkan dalam upaya penerapan konsep "Menu Hijau" ini, sehingga perubahan gaya hidup yang lebih berkelanjutan bisa diwujudkan secara kolektif.
Melalui "Menu Hijau," Universitas Indonesia menunjukkan komitmennya untuk menciptakan lingkungan kampus yang lebih sehat dan bertanggung jawab terhadap keberlanjutan. Program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kampus lain untuk mengintegrasikan prinsip kesehatan dan keberlanjutan dalam kehidupan sehari-hari. Tim yang bekerja di balik layar program ini terdiri dari sejumlah tenaga pengajar dan mahasiswa, termasuk Haekal Mahdania, S.Hum., Jeremy Aryawan Putra, S.Hum., Said Muhammad Husain Al Syarif, S.Hum., Yeremia Iqnatius, S.Hum., Aditia, S.Hum., Dimas Rahmat Hidaya, S.Hum., dan Malik Firdaus yang semuanya berperan dalam menyukseskan inisiatif ini.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, "Menu Hijau" diharapkan dapat menjadi fondasi bagi masa depan yang lebih baik, di mana kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan berjalan beriringan.