Akhir-akhir ini mahasiswa kerap dibuat bingung dengan menentukan pilihan antara mengikuti organisasi atau magang. Salah satu faktornya adalah perdebatan yang seringkali muncul di media sosial, seperti pada aplikasi TikTok.Â
Terdapat beberapa content creator di TikTok yang gemar untuk membagikan konten mengenai pencapaiannya dengan bekerja di perusahaan ternama. Dari konten tersebutlah para mahasiswa dibuat penasaran. "Kak, boleh bagi tips dan trik biar bisa magang kayak Kakak ga?"
Setelah itu, biasanya content creator tersebut sharing tentang Curriculum Vitae dan portfolio yang digunakan pada saat melamar ke perusahaan. Dari konten tersebutlah para mahasiswa dibuat dilema dan dibuat bertanya-tanya.Â
Mana yang lebih disukai oleh perusahaan? Mahasiswa yang memiliki berbagai pengalaman di organisasi atau mahasiswa yang sudah berpengalaman di dunia kerja dengan mengikuti magang?
Sebenarnya wajar saja kalau mahasiswa bingung untuk memilih yang mana. Sebagai seorang mahasiswa, saya merasa bahwa rata-rata mahasiswa memiliki keinginan besar untuk mencoba hal baru dan ingin aktif di berbagai kegiatan.
Setelah aktif mengikuti organisasi dan magang selama kuliah, saya ingin menjelaskan apa pentingnya organisasi dan magang sesuai dengan pengalaman saya.Â
Organisasi
Saya memiliki pengalaman organisasi, baik di dalam kampus maupun di luar kampus. Dari pengalaman tersebut, saya belajar bahwa organisasi penting untuk diikuti pada saat semester dua hingga semester lima.
Kenapa ga dari semester satu saja?
Menurut saya, semester satu adalah masa dimana mahasiswa baru diwajibkan untuk mengikuti ospek. Dari ospek tersebut, alangkah lebih baiknya jika mahasiswa lebih fokus untuk mengenal lingkungan kampus dan mengenal teman sejurusan, sebelum mengenal lingkungan luar.
Nah, setelah masuk semester dua, saya baru mengikuti organisasi di tingkat jurusan, fakultas, hingga universitas.