Mohon tunggu...
Tio Falwaguna
Tio Falwaguna Mohon Tunggu... Penulis - Pustakawan

Sastra & Buku. Sajak & Puisi. Pegiat Alam Bebas

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Intuisi Senja

14 Agustus 2018   03:08 Diperbarui: 14 Agustus 2018   03:41 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar diolah dari: memoryofscent.com

Aku melihat lampu-lampu kerucut itu bergantungan

Merasakan angin menderu terhembus dari sebuah baling-baling

yang bobrok

Menatap tembok bata lusuh yang seakan berintuisi

Berbisik 

Tetapi dengan bahasa yang tak aku mengerti

Seperti kaleng tisu di hadapanku

Ia tidak henti melontarkan tanya

Mengapa kau sendiri? 

Sedangkan tiga kursi di sekitarmu kosong dan berdebu

***

Lalu di sana

Di atas meja persegi mereka asyik berdiskusi

Memeluk secarik kertas dan menggoreskan pena

Sesekali mereka berbicara melalui puisi

***

Lihatlah

Senja mulai membaur dengan kelamnya malam

Wajahnya mengerut dan bercalar dalam keheningan

Bahkan, kelipan lampu-lampu kota mulai mencalang

Lalu aku melihat langkah-langkah kaki yang merindu terang

saat gelap datang

Dan tidak lama kemudian ia menghilang

***

@fallwaguna

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun