Lalu di sana
Di atas meja persegi mereka asyik berdiskusi
Memeluk secarik kertas dan menggoreskan pena
Sesekali mereka berbicara melalui puisi
***
Lihatlah
Senja mulai membaur dengan kelamnya malam
Wajahnya mengerut dan bercalar dalam keheningan
Bahkan, kelipan lampu-lampu kota mulai mencalang
Lalu aku melihat langkah-langkah kaki yang merindu terang
saat gelap datang
Dan tidak lama kemudian ia menghilang
***
@fallwaguna
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!