Mohon tunggu...
Muhammad Rizal Abdul Aziz
Muhammad Rizal Abdul Aziz Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Universitas Airlangga

aaya adalah seorang mahasiswa Universitas Airlangga jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2023. Quotes favorit saya adalah dari Imam Ghozali, "Jika kamu bukan anak ulama atau anak raja, maka menulislah."

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa BBK 4 UNAIR Ajak Masyarakat untuk Lebih Waspada Adanya Jentik Nyamuk DBD

24 Juli 2024   14:59 Diperbarui: 24 Juli 2024   15:11 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surveillence DBD di rumah warga desa tulung, Sumber foto: istimewa

DBD atau Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu penyakit infeksi virus yang cukup sering ditemui di negara-negara dengan iklim tropis. Virus DENV merupakan penyebab terjadinya infeksi demam berdarah. Sejauh ini, sudah ditemukan 4 strand Virus DENV di Indonesia yaitu DENV1, DENV2, DENV3, dan DENV4. Virus ini disebarkan melalui gigitan nyamuk Aedes ssp, terutama Aedes aegypti dan Aedes Albopictus di Indonesia. Infeksi virus dengue cukup sulit dikenali pada fase awal karena menyerupai penyakit flu pada umumnya dan dapat berubah menjadi penyakit mematikan yang dikenal sebagai dengue shock syndrome dan dengue hemorrhagic fever. 

Secara global, kasus DBD sudah meningkat hingga 30 kali lipat sejak 5 dekade terakhir. Jika melihat year-on-year trend kasus DBD di Indonesia pada bulan Maret tahun 2023, jumlah kasus DBD telah mencapai 12.097 kasus, dan melonjak hingga ke angka 27.852 pada tahun 2024. Madiun sendiri merupakan salah satu kabupaten di mana terjadi peningkatan kasus lebih dari tiga kali lipat dari tahun lalu yang mana per Juni 2024 terdapat 504 kasus terkonfirmasi. Sementara itu, Desa Tulung merupakan salah satu desa dengan angka DBD tertinggi di Madiun, bahkan telah terjadi suatu Kejadian Luar Biasa (KLB).

Dalam rangka meningkatkan kesadaran warga Desa Tulung terhadap tingginya kasus DBD, mahasiswa BBK 4 Universitas Airlangga mengadakan surveillance (pengamatan) terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat Tulung terkait demam berdarah serta edukasi. Selain itu, Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) juga dilakukan dengan melihat dan memeriksa tempat perindukan nyamuk Aedes spp. Survei dilakukan dari tanggal 13-18 Juli 2024 pada pagi hari di rumah pasien dan mantan pasien DBD bulan April dan Mei yang didampingi oleh Kamituwo masing-masing dusun di Desa Tulung. Data pasien DBD didapatkan melalui koordinasi dengan Puskesmas Sumbersari dan Poskesdes Desa Tulung. 

Adapun jumlah pasien dan mantan pasien yang disurvei sebanyak 17 pasien. Pada kuesioner pengetahuan masyarakat, diberikan pertanyaan mengenai host, vector, dan environment  dengan hasil sebagian besar masyarakat memiliki pengetahuan yang cukup dan baik, sedangkan untuk kuesioner sikap dan perilaku sebagian besar masyarakat mendapatkan skor buruk dan cukup. Di samping itu, angka container index masyarakat masih cukup tinggi, yaitu berkisar di angka 46.94%.

Dengan adanya kegiatan surveilans (pengamatan) terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku terkait demam berdarah serta edukasi yang dilakukan, diharapkan masyarakat Desa Tulung dapat memiliki kesadaran yang lebih tinggi terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya. Selain itu, surveilans DBD pun dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi kepada seluruh Instansi Kesehatan untuk lebih fokus terhadap penyakit-penyakit infeksi tropis yang berhubungan erat dengan perilaku dan sikap masyarakat. Dengan demikian, KLB  seperti ini tidak terulang kembali dan Desa Tulung dapat menjadi desa yang lebih sehat dan mandiri dalam menghadapi ancaman penyakit menular tropis seperti demam berdarah. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun