Terima kasih atas diskusi panjang yang sedang diperdebatkan tanpa titik temu ini, baik karena ada faktor dorongan dari teman teman yang menyarankan sebagian pembicaraan panjang yang baru diperdebatkan harus dipublikasikan, sebagai seorang pengetik hanya bisa menyampaikan aspirasi hasil analisa berbagai sumber, diskusi, atau fakta dilapangan.Â
Jika bersifat subjektif jangan termakan seperti anak bawang yang hanya melihat sekejap langsung menafsirkan. Sisi subjektif harus di diskusikan serta kritik dan saran tetap di terapkan, sebaliknya jika mengkritik harus diterima dikritik.Â
Timbal balik dalam setiap hal harus selaras dengan perbuatan, bukan begitu kawan kawan kompasiana yang mengagumkan, siapkan kopi dahulu rugi jika kopi dianggurkan sedangkan nusantara ini terkenal dengan ciri khas produk biji kopi yang terkenal, kalau sudah ngopi terus masih sendiri berarti memang harus banyak banyak resensi cara pendekatan, maaf jadi sedikit ngawur ke faktor promosi seorang singel tapi gak woles kaya anak zaman milenal.
Blunder? Tapi karena sudah sering digunakan, maka banyak orang yang mengira bahwa kalimat blunder sudah menjadi kata serapan dalam bahasa Indonesia, padahal belum. Seharusnya penggunaan kata blunder tidak terlalu diforsir oleh para penulis, karena kata itu masih belum menjadi kata Indonesia yang baku. Blunder berarti kesalahan serius atau memalukan yang disebabkan oleh kebodohan, kecerobohan, atau kelalaian.Â
Sedangkan perjuangan kalian sudah tau definisi dan arti perjuangan dan gugur, saya rasa kalian sudah besar saat membaca tulisan ini, tanpa harus mendefinisikan mari kita lanjutkan ke topik pembahasan judul diatas. Sesuai judul diatas serta diskusi yang telah dibahas, ketika seseorang melakukan kesalahan seribu kebaikan akan terlupakan, begitulah ungkapan yang sering terdengar.Â
Bukan dalam percintaan saja hal ini terdengar, dalam aspek apapun pasti akan kita jumpai, karena manusia tidak luput dari kesalahan itulah sebabnya manusia belajar, melalui kesalahan-kesalahan manusia banyak belajar, bahkan seseorang pahlawan tidak luput dengan kesalahan entah dimedan perang atau strategi dalam melancarkan serangkan, waktu, dan arah penyerangan.Â
Itu hanya pemaparan tentang definisi dan contoh kesalahan bisa terjadi pada siapapun, sebagai manusia cerdas yang telah diberi akal sepatutnya manusia harus mempelajari tesis dan antitesis, tidak boleh langsung percaya begitu saja terhadap berita, isu dan lain sebagainya. apalagi kita masih skeptis terhadap berita dan isu tersebut.Â
Menjelang pemilu yang akan berlangsung tahun depan masyarakat dan pengguna aktif media harus pintar dalam menanggapi suatu berita, sementara untuk para petinggi dengan jabatan yang ada harus lebih objektif dalam menjalankan tugas.Â
Memang terlihat miris ketika seseorang pemimpin atau anggota dengan jabatan ternama melakukan kesalahan fatal, masyarakat tidak akan melihat kinerja yang diberikan. Itu memang sudah dua kodrat yang sulit digabungkan. Dimana ketika kodrat positif menjelma sebagai daya tarik dan seketika kodrat negatif mejadi penolak dari penarik itu.Â
Pengguna media berbagai macam aplikasi harus beradaptasi menanggapi berbagai macam hal, jangan melihat blunder yang dilakukan nya saja. Mencoba menggali informasi lebih dalam sudah menjadi kewajiban bagi setiap pengguna media, sudah banyak kasus yang hanya melihat satu sisi informasi nya tanpa melihat informasi lain, bahkan kasus kasus yang terjadi malah menjelma menjadi kebencian yang timbul dari pihak yang menelan informasi itu mentah mentah, menjadi blunder yang terus diingat bahkan menganggap kebenaran yang dilakukan cuma berita kebohongan.
Semoga masyarakat lebih cerdas menanggapi semuanya, agar tercipta kondisi kondusif di nusantara ini, dan alangkah baiknya kita selaku bangsa indonesia harus menjaga kerukunan dan kedamaian agar perpecahan tidak lagi terjadi.Â