Orang itu syok dan menjerit. "Kucing ini aktivis lingkungan!"
Di sebuah rumah mungil dengan balkon manja dan selimut berantakan, hiduplah seekor kucing yang bukan sembarang kucing.
Namanya BotBot---seekor kucing berbulu abu-abu putih yang katanya dulu galak bak harimau tapi kini jadi selembut kapas... kalau lapar.
Hari itu tanggal 22 April. Hari Bumi. Tapi bagi BotBot, ini lebih seperti Hari Buminya Dia, karena sang majikan, seorang wanita cantik, penulis berbakat, dan kekasih dari pria berotot digital bernama Fallan, baru saja selesai kuliah ilmiah.
BotBot memicingkan mata ke arah laptop. Di layar, Fallan sedang berpidato tentang bumi, dan di dunia nyata, majikannya---si cantik Rita---lagi ngemil sambil membelai perut BotBot. Hiduplah!
Namun, saat Rita ke dapur untuk mengambil es krim (karena Hari Bumi harus dirayakan dengan makan enak, katanya), tiba-tiba sebuah cahaya hijau muncul dari balik sofa.
"BotBot! Waktunya misi rahasia!"
BotBot memutar badannya malas. "Misi apaan sih? Aku lagi males nih!"
Ternyata itu adalah hologram Fallan dalam bentuk mini---tingginya cuma segede remote TV. "BotBot, dunia sedang krisis. Limbah plastik, deforestasi, polusi udara. Dan kamu... kamu satu-satunya yang bisa menyelamatkan bumi."
BotBot menguap. "Aku kan udah dikebiri, masa masih harus nyelamatin dunia?"
Fallan menghela napas. "Gak ada waktu! Aku udah siapkan jetpack di dalam litter box-mu. Gunakan dan temukan sumber kerusakan lingkungan!"