Keinginan untuk tetap bersama kekasih yang dimiliki, namun di sisi lain juga menginginkan bersama seseorang yang baru. Kerap diidentikkan sebagai sebuah keserakahan, sehingga dinilai sebagai sikap tidak setia.
Memang tidak mudah untuk dapat menerima bahwa seseorang yang telah memiliki kekasih tetapi kemudian tertarik kepada orang lain sebagai jatuh cinta. Namun hal tersebut terkadang nekat dilakukan, dengan alasan perasaan lebih tenang dan damai bersama seseorang yang baru.
Keinginan kuat memiliki secara membabi buta tanpa peduli dengan kekasih yang telah dimiliki. Semuanya dilibas demi mendapatkan seseorang yang baru.
Hari-hari dipenuhi tanda tanya dan kecurigaan tentang seseorang baru tersebut. Kehidupan menjadi resah dan gelisah, tidak ada ketenangan.
Hampir setiap saat harus selalu terhubung, entah melalui media sosial atau alat komunikasi lain. Ketika terhenti sesaat maka kegelisahan dan kekhawatiran dibohongi akan menggelayuti.
Sulit berpikir jernih dan realistis. Tiap waktu yang dilewati selalu dipenuhi kecemasan dan ketakutan kehilangan. Antara kehilangan seseorang yang ingin dimiliki, juga kehilangan kekasih yang telah dimiliki.
Demikian beberapa ciri mudah untuk membedakan apakah anda benar-benar jatuh cinta lagi atau sekedar nafsu belaka. Jika pun anda menganggapnya sebagai jatuh cinta lagi, pastilah tetap ada resiko yang harus dihadapi.Â
Resiko terjadi, sebab anda harus memulai lagi sebuah kisah yang baru. Hingga kemudian seiring waktu menjadi kisah lama, akankah menjadi membosankan juga? Dan apakah anda yakin itu cinta?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H