Mohon tunggu...
Rita Mf Jannah
Rita Mf Jannah Mohon Tunggu... Freelancer - Pelaku Pasar Modal, Pengamat Pendidikan, Jurnalis, Blogger, Writer, Owner International Magazine

Menulis sebagai sebuah Kebahagiaan dan Kepuasan, bukan Materi

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Indikasi Kegoyahan Koalisi Perubahan: Mengapa Harus Anies?

20 Juni 2023   21:45 Diperbarui: 20 Juni 2023   21:45 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemikiran bahwa politik tak abadi, dapat kian membuat solidaritas koalisi perubahan terpecah belah. Okeylah saat ini mereka bersekutu dalam kepentingan, namun ketika kepentingan itu tak ada lagi, maka bisa merubah kawan menjadi lawan.

Demikian juga dengan faktor penggoda iman berupa jabatan politik dari partai berseberangan. Meski telah bersekutu dalam mendukung bacapres yang disepakati, namun tetap saja dapat membuat salah satu partai pendukung "matre" akan kabur.

Jika kita mengamati dan memperhatikan secara cermat beragam kejadian yang menimpa koalisi perubahan beberapa waktu terakhir ini. Sudah pasti membuat kita mengerenyitkan dahi, tak bolehkah terjadi perbedaan pilihan di negeri ini? 

Adanya dugaan korupsi untuk kedua kalinya terhadap para menteri Nasdem, akan menimbulkan indikasi bahwa ada yang tidak beres terhadap partai ini. Dengan demikian, publik akan kian ganas mendesak Surya Paloh menepati janji membubarkan partainya ketika terindikasi korupsi.

Akibatnya, masyarakat sibuk berandai-andai. Andai Surya Paloh jadi membubarkan partainya. Andai AHY jadi menyeberang ke PDI-P demi meraih impian menjadi bacawapres. Andai kaki-kaki partai pengusung koalisi perubahan telah patah sedemikian parah. Maka Anies tak bakal dicalonkan lagi.

Benarkah nasib Anies Baswedan sedemikian buruk? Lalu atas dasar apa ia tak disukai? Mengapa Surya Paloh dimusuhi hanya gara-gara mendukung Anies sebagai bacapres? Mengapa akhir-akhir ini menteri dari partai Nasdem yang paling gencar diciduk KPK?

Krik... krik... krik........ jangkrik pun bingung menjawabnya.

  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun