Ketika pacaran putus di tengah jalan, lalu bagaimana nasib tabungan berdua?Â
Jika sepasang kekasih sama-sama memiliki kedewasaan dalam berpikir, mungkin dapat merundingkan tentang pembagian tabungan. Tetapi jika pacar kurang dewasa, diliputi kemarahan karena diselingkuhi, maka bisa jadi salah satu pasangan akan dirugikan, apabila pacar tak mau membagi hasil tabungan, bahkan memakainya sendiri, karena merasa dikhianati.
- Â Tidak ada kekuatan hukum tetap
Pasangan suami istri dengan surat nikah yang lengkap terkadang sering terjerat kasus rumahtangga yang rumit. Apalagi kalau hanya sekedar pacaran, yang tentu saja tidak ada surat berkekuatan hukum. Pastinya akan lebh rentan terjadinya pelanggaran hukum yang tidak bisa dituntut sebab tidak ada delik pacaran dalam aturan hukum di negara kita.
Akibat tidak adanya aturan hukum, maka apabila salah satu pasangan memiliki niat jahat ingin menguasai tabungan, maka uang terkumpul yang rencananya untuk berdua, akhirnya bisa saja dipakai sendiri tanpa sisa, setelah itu kabur tanpa jejak.
- Pacar curang
Meskipun istilahnya nabung bareng pacar, namun buku tabungan pastinya memakai identitas salah satu pihak. Sehingga bila salah satu pasangan memiliki sifat curang, maka bisa jadi ia memiliki niat buruk dengan tabungan, dengan cara mengambilnya diam-diam, sedikit demi sedikit, atau mengambilnya total dengan cara menciptakan pertengkaran.
- Mengganggu keuangan ortu
Menabung memang akan menambah kekuatan finansial, namun jika masih minta ke ortu tentu saja membebani. Apalagi hubungan yang belum pasti dalam pacaran, sehingga saat putus, maka tabungan tidak jelas kemana larinya.
- Kepedean hingga mendurhakai ortu
Ketika uang tabungan telah terkumpul, tentu saja sepasang kekasih akan merasa berhasil menggenggam masa depan. Akibatnya mereka merasa sudah tidak memerlukan ortu lagi, sehingga berani melawan kata kata ortu, berbohong, dan beragam kekerasan verbal atau fisik terhadap ortu.
Misalnya saat ortu sakit parah dan memerlukan biaya, anak memilih menutup mata dan telinganya tak mau tahu, sebab takut tabungan bareng pacar bakal ludes karena mengobati.
- Sok pintar
Memiliki kekuatan finansial terkadang membuat sikap anak berubah menjadi sok pintar terhadap ortunya, sebab merasa keuangannya sudah cukup untuk menghidupi kehidupan bersama pacarnya. Sehingga boleh jadi ia merasa lebih pintar mengelola keuangan dibanding ortunya.
Nabung bareng pacar ternyata memiliki beragam sisi positif dan negatif. Semua bergantung pada karakter anak dan ortu. Namun dari kesemuanya itu yang patut digarisbawahi adalah, Â sudah seharusnya anak tetap mengingat peran dan jasa ortu dibanding kekasih.
Ortu merawat dan membesarkannya puluhan tahun, berjasa menyekolahkan, hingga anak bekerja dan mampu mencukupi kebutuhan finansialnya sendiri, hingga bisa nabung bareng pacar.