Di balik semua perang besar, pasti tersimpan ambisi kaum Adam, yang pada awalnya hanya berupa ambisi pribadi, namun kemudian berubah menjadi ambisi komunitas, kelompok, hingga kemudian menjadi skala besar, negara.
Ambisi kaum Adam biasanya dilatarbelakangi ambisi harta, tahta, dan wanita. Jadi mungkinkah dalam perang Rusia-Ukraina akibat ambisi Putin agar 'harta' Crimea diakui Ukraina sebagai wilayah Rusia. Selain itu diai juga menginginkan kelanggengan 'tahta' kepresidenan tanpa terrganggu keinginan Ukraina yang Pro-Eropa bergabung ke NATO.Â
Selain harta dan tahta, terjadinya invasi Rusia terhadap Ukraina diindikasikan adanya peran 'wanita' yang mempengaruhi Putin. Sebab bukan rahasia lagi jika dia memiliki daun muda.Â
Dikutip dari CNN.com (7/3/2022) bahwa pada 2014 saat perceraiannya dengan mantan istrinya, Lyudmila Aleksandrovna Ocheretnay belum tuntas, ternyata Vladimir Putin memiliki kekasih bernama Alina Maratovna Kabaeva, seorang atlet senam ritmik Rusia kelahiran 12 Mei 1983, yang kemudian menjadi anggota parlemen pro-Putin. Namun Kabaeva diberitakan menghilang sejak bertunangan dengan presiden Rusia Vladimir Putin pada April 2008.Â
Setelah menjadi kekasih Putin, Kabaeva diduga berpenghasilan lebih dari 7,5 juta atau Rp 141 miliar setahun sebagai bos raksasa media pro-Kremlin. Hingga status hubungan mereka muncul kembali pada 2013, saat Kabaeva dikabarkan melahirkan bayi perempuan di rumah sakit VIP Saint Ann di Ticino, Swiss. Meskipun Kabaeva membantah, toh dua tahun kemudian, ia dilaporkan kembali melahirkan anak kembar di klinik bersalin Kulakov di Moskow.
Selain terbelit pada harta dan tahta, tentu saja ada wanita di balik semangat hidup Putin. Sebagai pria yang telah berumur, tentu saja mempertahankan harta dan tahta adalah prioritas utama, agar tidak ditinggalkan oleh anak-anak dari istri pertama, dan tentu saja, anak-anak dari kekasih mudanya.
Akibatnya saat terjadi perang Rusia dengan Ukraina, Putin segera menyembunyikan istri pertama dan anak-anaknya di kota bawah tanah mewah di Siberia, sementara Kabaeva dan keempat anaknya diterbangkan ke Swiss. Mereka disebut memiliki identitas, tanda pengenal, dan paspor, sehingga memudahkan tinggal di sana sementara waktu.Â
Meskipun puluhan ribu orang telah menandatangani petisi memprotes pemerintahan Swiss karena tidak memberi sanksi pada kekasih Putin dan anak-anaknya, toh hingga hari ini mereka aman-aman saja di sana.
Tak beda jauh dengan Swiss, tampaknya Vladimir Putin juga akan mendapat perlakuan istimewa di Indonesia saat G20 nanti. Sebab kabarnya, Menko Marves Luhut Panjaitan memberi tugas spesial pada Panglima TNI Andika Perkasa untuk mempersiapkan pengamanan  khusus terhadap tiga negara adidaya, yakni Amerika Serikat, China, dan tentu saja, Rusia..Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H