Trauma masa lalu
Orangtua sangat berperan penting mencetak anak untuk masa depan, sedikit saja goresan luka batin ataupun mental yang digoreskan orangtua akan sangat membekas pada kehidupan anak di masa mendatang.Â
Misal seorang ayah yang sangat kejam dan temperamen, pada anak perempuan yang trauma, bisa jadi dia jadi membenci laki-laki, sehingga dalam kehidupan masa depannya dia akan selalu menyakiti laki-laki sebagai dendam masa lalunya yang terpendam. Namun bisa jadi juga dia jadi membenci gender laki-laki.
Demikian juga bila trauma itu menimpa anak laki-laki, dia cenderung menjadi tertutup, merindukan sosok ayah namun tak didapatkannya, sehingga bahayanya jika dia bertemu dengan seorang pria pedhopilia, dia akan salah beranggapan bahwa pria tersebut menyayanginya, padahal justru menjadikannya sebagai pelampiasan hawa nafsu.Â
Dan si anak laki-laki akan cenderung rela diperlakukan seperti apapun sebab dia telah memiliki ketergantungan pada pria phedophilia tersebut karena dia merasa sosok itu lebih baik daripada ayahnya.
Menjadi korban pelecehan
Saat seseorang mengalami pelecehan, maka terkadang ada rasa terpuruk yang membuatnya menyetujui pelecehan tersebut, akibatnya dia menerima keadaan itu dan merasa enggan untuk berubah.
Kebingungan menentukan sikap
Masifnya pergaulan saat ini, disertai kebebasan yang meraja lela, bukan hanya dalam kehidupan nyata, bahkan dalam dunia maya, bisa menjadi penyebab penyimpangan.Â
Pengaruh para selebritas dunia, tontonan-tontonan dan pergaulan yang ditunjukkan dalam hal menyimpang oleh mereka bisa menjadi semacam hal biasa, sehingga bagi jiwa yang kebingungan cenderung merasa bahwa perilaku menyimpang tidak menjadi masalah, karena toh semua orang juga melakukannya. Semacam peribahasa ala bisa karena biasa, ditambah ketidak kuatan mental, dan kurangnya kepercayaan diri, membuatnya ikut tenggelam dalam situasi tersebut.
Godaan materi