Polisi dan penduduk Israel menyerang serta melakukan ancaman pengusiran terhadap warga Palestina yang bermukim di Sheikh Jarrah, sebelah timur Yerusalem
Sheikh Jarrah adalah kawasan permukiman yang terletak di sebelah timur Yerusalem, menjadi perebutan antara Israel dan Palestina, atau lebih tepatnya ingin direbut oleh Israel dari Palestina.
Dikutip dari kompas.com, Polisi Israel Jumat (7/5/2021) membubarkan warga Palestina saat melaksanakan ibadah shalat tarawih di kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, akibatnya ratusan orang terluka.
Ketegangan dipicu ketegangan karena polisi dan penduduk Israel menyerang serta melakukan ancaman pengusiran terhadap warga Palestina yang bermukim di Sheikh Jarrah, sebelah timur Yerusalem.
Israel kian menjadi-jadi
Setelah berhasil merebut Palestina saat perang beberapa dekade lalu, perilaku Israel kian menjadi-jadi, sedikit demi sedikit wilayah Palestina digerogotinya, dan sebagai negara jajahan yang tak berdaya Palestina hanya bisa pasrah, sehingga bukan hal yang mengherankan jika negaranya sering menjadi korban.
Bukan hal aneh apabila penduduknya sering menjadi korban penganiayaan secara semena-mena, bahkan perlakuan buruk itupun menyasar pada bocah-bocah Palestina yang tidak mengerti tentang penjajahan, yang akhirnya menjadi korban hanya karena mengais sayuran bekas di tanah sengketa.
Seruan PBB dianggap angin lalu
Dunia bukannya diam, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sering menyerukan agar Israel menahan diri, namun semuanya hanya dianggap angin lalu oleh negara Yahudi ini karena adanya beking dari negara adidaya Amerika Serikat.
Seperti pada Jumat kemarin PBB memperingatkan Israel untuk membatalkan penggusuran paksa terhadap warga Palestina yang tinggal di Yerusalem Timur, sebab hal itu merupakan kejahatan perang.
Peringatan komunitas internasional tak digubris