Bahkan peringatan-peringatan negara barat, terutama komunitas Internasional yang notebene sekutunya, Jerman, Inggris, Perancis, Spanyol, dan Italia agar Israel menghentikan pembangunan pemukiman ilegal di wilayah Palestina yang diduduki tak digubris sedikitpun.
Jika seruan komunitas internasional saja dianggap angin lalu, apatah lagi seruan persekutuan negara-negara Arab yang sudah jelas terbaca membela kepentingan dalam negerinya masing-masing
Akibatnya Palestina tertatih-tatih berjuang sendiri membela hak-haknya yang kerap dirampas Israel.
Palestina kalah dalam segala hal
Sebetulnya dunia tahu, dunia melihat, namun yang bergerak hati nuraninya hanya segelintir, selebihnya mungkin bodo amat, mungkin karena perbedaan keyakinan, atau sikap dunia yang kian individualistis, atau karena Palestina hanya negara miskin.
Terjajah, miskin, dan tak dipedulikan, terseok-seok memikirkan kebutuhan ekonominya sendiri, sementara Israel si anak nakal tukang bulli masih mendapat pasokan energi dari Ayah tercinta Amerika, jadi tidak mengherankan bila Israel maju lima puluh langkah berada di atas negara-negara di dunia.
Israel maju dalam segala bidang, di saat Palestina sibuk menyerang dengan lemparan batu dan pelontar sederhana, Israel sudah terlebih dahulu maju dengan tekhnologi, nuklir, alutsista canggih, dan spywarenya.
Sampai kapanpun Palestina akan tetap terjajah jika masih sibuk tertatih-tatih sendiri memenuhi kebutuhan ekonomi, perlu kecerdikan pengalihan strategi demi mengalahkan kelicikan pembullian si anak nakal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H