Sebuah kegiatan mini pengabdian zero-waste telah berhasil dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bareng 5, yang terletak di Jalan Bareng Tenes 4B, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, mulai hari Selasa (10/10/2023) dan dilanjut pada hari Jumat (13/10/2023), diinisiasi oleh sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Malang dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang diampu oleh Bapak Agung Suprianto, S.Pd., M.Pd.
Rangkaian kegiatan pengabdian ini melibatkan siswa kelas IV SDN Bareng 5 dan juga Ibu Puput Puji Kusweni, S.Pd selaku wali kelas IV serta Ibu Siti Chotidjah, S.Pd sebagai wali kelas III yang turut hadir bersama dalam sosialisasi tentang pemilahan sampah dan pelatihan pembuatan ecobricks. Kegiatan ini merupakan langkah awal dari implementasi green school melalui program Adiwiyata, yang menjadi pilot project mengenai lingkungan di Indonesia dengan meningkatkan kesadaran lingkungan siswa melalui ecoliteracy.
Kegiatan hari pertama, Selasa, 10 Oktober 2023 yang dimulai pukul 10.30 WIB, yaitu sosialisasi tentang pemilahan sampah. Materi yang disampaikan dalam sosialisasi ini berupa definisi sampah, klasifikasi sampah, dan perbedaan warna tempat sampah. Siswa terlihat antusias dan responsif selama sosialisasi, terbukti dari keaktifan mereka dalam berbagai kegiatan, termasuk permainan yang diadakan untuk menguji pemahaman mereka tentang jenis-jenis sampah.Â
Keberhasilan kegiatan diukur melalui metode simulasi, di mana siswa diminta untuk memilah sampah sesuai jenisnya dan menempatkannya pada tempat sampah yang benar. Hasilnya menunjukkan bahwa 98% siswa mampu memilah sampah dengan benar. Hal ini mencerminkan tingkat pemahaman yang tinggi terkait materi yang telah disampaikan.
Pada hari kedua, Jumat, 13 Oktober 2023, dimulai pukul 09.00 WIB, kegiatan difokuskan terhadap penjelasan materi tentang ecobricks, pemanfaatan ecobricks, dan langkah-langkah pembuatan ecobricks kepada siswa. Siswa juga diberikan kesempatan untuk mempraktikkan langsung cara pembuatan ecobricks hingga jadi. Mereka terlihat sangat antusias dan mampu menunjukkan keterampilan yang baik serta pemahaman mendalam dalam mengolah limbah plastik menjadi ecobricks.
Kegiatan ini memberikan dampak positif pada lingkungan sekolah. Selain berkurangnya sampah yang berserakan, juga menjadikan siswa lebih interaktif dan peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Kegiatan ini bukan hanya sekadar penyampaian informasi, tetapi juga merupakan langkah konkret dalam membangun green behavior sejak dini. Melalui ecoliteracy, siswa diharapkan dapat memahami dan menginternalisasi nilai-nilai cinta lingkungan, yang akan tercermin dalam perilaku sehari-hari mereka.
Secara keseluruhan, kegiatan mini pengabdian zero-waste di SDN Bareng 5, berhasil mencapai tujuannya. Siswa tidak hanya memahami konsep-konsep lingkungan, tetapi juga siap mengaplikasikannya dalam tindakan nyata. Hal ini menandai langkah positif dalam merangsang kesadaran dan partisipasi aktif siswa dalam pelestarian lingkungan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI