Mohon tunggu...
ilank
ilank Mohon Tunggu... Guru - resign

suka sama tulisanmu

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Belajar Cara Negara Maju Mengatasi Masalah Parkir

21 November 2024   10:10 Diperbarui: 18 Desember 2024   13:15 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parkir Bertingkat Sistem Rotary sumber https://tensai-indonesia.com/parkir-rotary-otomatis-jepang/

Masalah parkir merupakan tantangan yang dihadapi oleh banyak kota besar di seluruh dunia. Dengan meningkatnya jumlah kendaraan, kemacetan lalu lintas menjadi masalah yang semakin parah. Menurut data dari International Transport Forum (2021), diperkirakan bahwa pada tahun 2030, jumlah kendaraan di seluruh dunia akan mencapai 2,5 miliar unit. Hal ini menyebabkan sulitnya mencari tempat parkir, yang pada gilirannya berkontribusi pada peningkatan emisi karbon dan polusi udara. 

Pengelolaan parkir yang efektif sangat penting untuk memastikan kelancaran lalu lintas dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kualitas udara yang buruk dan kemacetan lalu lintas dapat berdampak negatif pada kesehatan masyarakat. Sebuah studi oleh World Health Organization (WHO, 2020) menunjukkan bahwa polusi udara dapat menyebabkan sekitar 7 juta kematian prematur setiap tahun. Oleh karena itu, pengelolaan parkir yang baik tidak hanya berkontribusi pada efisiensi lalu lintas, tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan.

Strategi Pengelolaan Parkir yang Efektif

1. Pembatasan Jumlah Kendaraan

Salah satu strategi yang diterapkan oleh negara maju adalah pembatasan jumlah kendaraan pribadi. Di Tokyo, misalnya, pemerintah memberlakukan kebijakan yang ketat terhadap kepemilikan kendaraan, di mana calon pemilik mobil harus menunjukkan bukti bahwa mereka memiliki tempat parkir sebelum dapat membeli kendaraan. Selain itu, pajak progresif untuk kendaraan juga diterapkan, di mana pemilik kendaraan dengan emisi tinggi dikenakan pajak yang lebih tinggi. Kebijakan ini tidak hanya mengurangi jumlah kendaraan di jalan, tetapi juga mendorong masyarakat untuk beralih ke kendaraan ramah lingkungan.

Di Tokyo, pemerintah memberlakukan pembatasan lahan parkir dan tarif parkir yang tinggi untuk mendorong masyarakat menggunakan transportasi umum. Dengan lebih dari 90% populasi Tokyo menggunakan transportasi umum, kota ini menjadi salah satu contoh terbaik dalam pengelolaan parkir.

2. Peningkatan Penggunaan Transportasi Umum

Negara-negara maju juga berfokus pada peningkatan penggunaan transportasi umum. Di Singapura, pemerintah telah menginvestasikan banyak sumber daya untuk membangun infrastruktur transportasi umum yang efisien, termasuk MRT (Mass Rapid Transit) dan bus yang terintegrasi dengan baik. Dengan menyediakan akses yang mudah dan nyaman, masyarakat lebih cenderung untuk meninggalkan kendaraan pribadi mereka. Selain itu, insentif bagi pengguna transportasi umum, seperti diskon tarif dan program loyalitas, juga diterapkan untuk mendorong lebih banyak orang menggunakan transportasi umum.

Singapura menerapkan sistem elektronik road pricing (ERP) untuk mengatur lalu lintas dan mengurangi kemacetan di pusat kota. Dengan tarif yang bervariasi berdasarkan waktu dan lokasi, sistem ini mendorong pengemudi untuk menggunakan transportasi umum. Ketersediaan tempat parkir yang terbatas di pusat kota juga membuat masyarakat lebih memilih untuk menggunakan MRT dan bus. Insentif bagi pengguna transportasi umum, seperti diskon tarif, semakin meningkatkan penggunaan moda transportasi ini.

3. Pemanfaatan Teknologi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun