Interaksi antara cerita dan puisi dapat menciptakan dinamika yang menarik dalam sebuah karya. Ketika puisi dimasukkan ke dalam narasi, ia dapat berfungsi sebagai alat untuk memperkuat tema atau menciptakan kontras yang menarik.
Interaksi ini juga dapat menciptakan pengalaman membaca yang lebih interaktif. Pembaca diundang untuk merenungkan makna puisi dalam  cerita, sehingga menciptakan dialog internal yang memperkaya pengalaman membaca. Penelitian menunjukkan bahwa pembaca yang terlibat dalam analisis puisi dalam  cerita cenderung lebih memahami dan menghargai karya tersebut (Sari, 2021). Jadi, interaksi antara cerita dan puisi tidak hanya memperkaya narasi, tetapi juga meningkatkan keterlibatan pembaca.
Contoh karya yang berhasil menggabungkan unsur cerita dan puisi adalah "Laut Bercerita" karya Leila S. Chudori. Dalam novel ini, Chudori menyisipkan puisi di antara narasi yang menggambarkan perjalanan hidup karakter-karakternya. Puisi-puisi ini tidak hanya berfungsi sebagai pelengkap, tetapi juga memberikan perspektif baru terhadap pengalaman yang dialami oleh karakter (Chudori, 2017). Dengan cara ini, Chudori berhasil menciptakan sebuah karya yang tidak hanya bercerita, tetapi juga mengajak pembaca untuk merasakan dan merenungkan makna yang lebih dalam.
Contoh berikutnya penggabungan puisi dan cerita dapat ditemukan dalam karya-karya penulis Indonesia, seperti Sapardi Djoko Damono. Dalam kumpulan puisi "Hujan Bulan Juni", Sapardi menggunakan elemen naratif untuk menyampaikan perasaan cinta dan kerinduan. Puisi-puisinya sering kali menyentuh tema-tema yang universal, dan penggunaan bahasa yang sederhana namun kuat membuat pesan-pesannya mudah dipahami dan diresapi oleh pembaca (Damono, 1989).
"Sajak-Sajak dari Taman" karya Sapardi Djoko Damono yang menggabungkan elemen naratif dengan puisi. Dalam karya ini, pembaca diajak untuk menjelajahi taman yang penuh dengan simbolisme dan makna, di mana setiap puisi menggambarkan momen-momen spesifik dalam kehidupan (Damono, 2002). Melalui pendekatan ini, Damono menunjukkan bagaimana puisi dapat menjadi jendela untuk memahami cerita yang lebih luas.
Falah Yu seorang Kompasianer dalam menulis cerita pendek berjudul "2 bipolar" menyelipkan puisi berjudul "Cinta diantara 2 Kutub" di dalam cerita tersebut, hal ini dengan maksud untuk memperkuat dan membuat cerita semakin menarik dan mendayu-dayu, agar pembaca semakin dapat menyelami dan memahami orang-orang yang menderita bipolar. Bahkan puisi bisa menjadi cerita, sebagaimana cerpen berjudul "Kemarau". Cerpen yang terinspirasi dan diadaptasi dari puisi berjudul "Di Sela Kemarau" oleh penyair "Itha Abimanyu" Kompasianer yang baru saja mendapat penghargaan "Best In Fiction" dalam Kompasianival 2024.
Ada lagi Kompasianer "Ridho Adi Wicaksono" malah membuat cerita pendek seperti puisi, atau puisi seperti cerita pendek, berjudul "Cerpen Puisi Rusaknya Demokrasi" yang menggambarkan carut marut demokrasi di sebuah negeri, tentu ini menarik untuk dicermati dan di telaah, bagaimana cerita pendek bernuansa puisi, kata-katanya penuh irama dan diksi yang indah.
Simpulan
Menggabungkan unsur cerita dengan puisi dalam satu karya merupakan pendekatan yang dapat memperkaya pengalaman membaca. Dengan memanfaatkan keindahan bahasa puisi dan kekuatan naratif cerita, penulis dapat menciptakan karya yang lebih mendalam dan bermakna. Berdasarkan contoh-contoh karya penulis, kita dapat melihat bagaimana penggabungan ini tidak hanya memberikan kedalaman emosional, tetapi juga meningkatkan keterlibatan pembaca. Maka dari itu, eksplorasi lebih lanjut dalam menggabungkan kedua bentuk sastra ini layak untuk terus dikembangkan dalam dunia sastra Indonesia.
Daftar Pustaka
Chudori, L. S. (2017). Laut Bercerita. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Damono, S. D. (1994). Hujan Bulan Juni. Jakarta: Pustaka Jaya
Damono, S. D. (2002). Sajak-Sajak dari Taman. Jakarta: Pustaka Jaya
Sari, R. (2021). Pengaruh Puisi dalam Prosa terhadap Pemahaman Pembaca. Jurnal Pendidikan Sastra, 15(2), 123-134
Kurniawan, E. (2020). Menggali Sastra: Cerita dan Puisi dalam Karya Sastra. Yogyakarta: Penerbit Universitas Gadjah Mada
Universitas Pendidikan Indonesia. (2020). Studi Penggunaan Puisi dalam Pembelajaran Sastra. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 12(1), 45-58
Pusat Penelitian Sastra. (2021). Survei Pembaca Sastra di Indonesia. Jakarta: Pusat Penelitian Sastra.