A. Metode Pembelajaran yang Bervariasi dan Menyenangkan
Metode pembelajaran harus bervariasi, metode konvensional kurang menarik dikalangan siswa karena cenderung monoton dan membosankan, maka perlu adanya metode yang beragam untuk diterapkan agar mempermudah siswa untuk memahami pelajaran yang disampaikan dan memotivasi belajar. Metode pembelajaran yang menyenangkan memiliki peran penting dalam proses pendidikan. Pada dasarnya "motivasi berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar, akan menunjukkan hasil yang baik", Kompri, (2016). Dengan demikian, apabila siswa memiliki motivasi yang baik dalam belajar, maka hasil belajarnyapun akan baik.
Selain itu, metode pembelajaran yang menyenangkan juga dapat membantu mengurangi tingkat stres dan kecemasan yang sering dialami siswa. Sebuah studi oleh Koller et al. (2011) menemukan bahwa siswa yang belajar dalam lingkungan yang menyenangkan menunjukkan tingkat kecemasan yang lebih rendah dan lebih mampu berkonsentrasi pada tugas yang diberikan. Dengan mengurangi stres, siswa dapat lebih fokus dan produktif dalam pembelajaran. Oleh karena itu, penting bagi pendidik untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan agar siswa dapat belajar dengan lebih efektif.
Metode pembelajaran yang menyenangkan juga dapat meningkatkan kreativitas siswa. Menurut Torrance (1974), lingkungan belajar yang menyenangkan dapat merangsang pemikiran kreatif dan inovatif. Hal ini penting, terutama di era digital saat ini, di mana kreativitas menjadi salah satu keterampilan yang paling dicari di dunia kerja. Dengan menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, pendidik dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif yang akan bermanfaat bagi mereka di masa depan.
Jadi metode belajar yang menyenangkan tidak dapat diabaikan, metode ini tidak hanya meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa, tetapi juga membantu mengurangi stres, meningkatkan kreativitas, dan memberikan pengalaman belajar yang berharga. Oleh karena itu, pendidik perlu terus berinovasi dalam mengembangkan metode pembelajaran yang menyenangkan dan efektif.
B. Contoh Variasi Metode Pembelajaran yang Menyenangkan
Ada berbagai variasi metode pembelajaran yang dapat dianggap menyenangkan dan efektif dalam meningkatkan keterlibatan siswa:
1. Pembelajaran berbasis permainan (game-based learning). Di MTs Muhammadiyah Samarinda, guru menggunakan permainan trivia berbasis Android untuk mengajarkan sejarah. Siswa dibagi menjadi beberapa tim dan ditantang untuk menjawab pertanyaan seputar sejarah Indonesia. Metode ini tidak hanya membuat siswa lebih antusias, tetapi juga meningkatkan retensi informasi yang mereka pelajari. Data menunjukkan bahwa siswa yang berpartisipasi dalam permainan edukatif memiliki tingkat pemahaman yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang belajar secara konvensional (Kemdikbud, 2021). Menurut Gee (2003), permainan memiliki potensi besar untuk meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa. Dalam pembelajaran berbasis permainan, siswa belajar melalui aktivitas yang menyenangkan dan interaktif, yang dapat membantu mereka memahami konsep-konsep yang sulit dengan cara yang lebih mudah.
2. Pembelajaran berbasis multimedia. Di SMK Muhammadiyah 4 Samarinda, Â menggunakan video, animasi, dan aplikasi interaktif dapat membuat materi pembelajaran lebih menarik dan mudah dipahami. Menurut penelitian oleh Mayer (2009), siswa yang belajar menggunakan multimedia menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang hanya belajar dari teks. Ini menunjukkan bahwa variasi dalam metode pembelajaran dapat meningkatkan pengalaman belajar siswa.
3. Metode Pembelajaran kolaboratif. Di SD Negeri 009 Samarinda, siswa diajak untuk bekerja sama dalam proyek pembuatan poster tentang lingkungan. Aktivitas ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga membantu siswa belajar dari satu sama lain dan mengembangkan keterampilan kerja sama. Pembelajaran kolaboratif  merupakan metode yang menyenangkan yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa. Dalam metode ini, siswa bekerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas atau proyek. Menurut Johnson dan Johnson (1989), pembelajaran kolaboratif dapat meningkatkan keterampilan sosial dan kemampuan berpikir kritis siswa.