Sudah satu tahun lebih pandemik Covid-19 melanda negara Indonesia sejak awal kemunculannya di awal bulan maret 2020, pandemik Covid-19 ini memberikan dampak yang sangat besar di berbagai sektor seperti kesehatan, ekonomi, sosial dan tidak luput sektor pendidikan pun terkena dampak dari Covid-19 ini. Banyak kalangan juga yang resah dengan adanya wabah yang melanda di berbagai penjuru dunia terutama masyarakat di Indonesia dari kalangan masyarakat kecil yang sangat terkena dampaknya.
Pandemik Covid-19 ini juga memaksa mayoritas masyarakat yang terdampak wabah ini mengubah tatanan hidup menjadi serba dalam jaringan(Daring), karena diberlakukannya beberapa aturan seperti dilarang berkerumun, menjaga jarak satu sama lain guna memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Â
Mungkin sektor kesehatan dan ekonomi yang sangat terasa dampak dari adanya virus Covid-19 ini , akan tetapi sektor pendidikan pun tidak bisa kita lupakan, dengan adanya virus Covid-19 ini pendidikan di Indonesia pun terkena dampak dari virus Covid-19 ini, salah satunya dengan pemberlakuan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia Belajar Dari Rumah (BDR) sesuai keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19, dan Surat Edaran Mendikbud Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tentang pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah dalam rangka pencegahan penyebaran (Covid-19). Kebijakan ini memaksa guru dan murid untuk tetap bekerja dan belajar dari rumah (kemdikbud.go.id, 2020).Pembelajaran yang hakikatnya transfer ilmu yang diberikan oleh pendidik dan diterima oleh perserta didik harus dilakukan secara daring dengan dikeluarkannya kebijakan pemerintah tersebut.
Peran orang tua dalam pendampingan pembelajaran dalam jaringan(daring) di era pandemik ini sangatlah penting demi terciptanya pembelajaran yang efektif, terdapat empat peran orang tua selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau pembelajaran daring menurut (Cahyati, 2020: 155) yaitu:
- Orang tua memiliki peran sebagai guru di rumah, yang di mana orang tua dapat membimbing anaknya dalam belajar secara jarakjauh dari rumah.
- Orang tua sebagai fasilitator, yaitu orang tua sebagai sarana dan pra-sarana bagi anaknya dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh.
- Orang tua sebagai motivator, yaitu orang tua dapat memberikan semangat serta dukungan kepada anaknya dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga anak memiliki semangat untuk belajar serta memperoleh prestasi yang baik.
- Orang tua sebagai pengaruh atau director, Orang tua mempunyai peran untuk selalu membimbing anaknya agar dapat mencapai  keberhasilan di masa yang akan datang. Orang tua juga berperan untuk mengarahkan anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki oleh masing-masing anak. Hal ini dikarenakan anak mempunyai bakat yang berbeda-beda. Anak memiliki hak untuk mewujudkan cita-citanya. Anak harus selalu dingatkan agar tidak larut dalam situasi libur sekolah yang tidak menentu seperti saat ini.
Pandemi Covid-19 menuntut peran orang tua untuk aktif secara maksimal dalam pembelajaran anak. Peran orang tua dalam membantu anak belajar dari rumah di antaranya memastikan anak belajar daring dengan aman. Beri semangat anak untuk belajar secara daring, dan aktif berhubungan dengan guru di sekolah. Edukasi kepada orang tua oleh pemerintah dan pihak sekolah sangat diperlukan karena pada dasarnya anak akan meniru orang dewasa yang berada di sekitar mereka dalam hal ini adalah orang tua.
Anak-anak dapat belajar secara optimal ketika orang dewasa yang berarti dalam hidup mereka orang tua, guru, dan anggota keluarga dan masyarakat lainnya bekerja sama untuk mendorong dan mendukung mereka. Fakta dasar ini harus menjadi prinsip panduan ketika kita berpikir tentang bagaimana sekolah harus diatur dan bagaimana anak-anak harus diajar. Sekolah saja tidak dapat memenuhi semua kebutuhan perkembangan anak: Keterlibatan orang tua yang berarti dan dukungan dari masyarakat sangat penting.
 Hikmah terbaik pandemic ini adalah perubahan paradigma dalam cara kita memandang pendidikan, karena kesejahteraan dan kesuksesan anak-anak tidak hanya bergantung pada sekolah. Kita perlu melihat secara holistik, pada keseluruhan kehidupan anak-anak.
KKNT MDBPE-MBKM UPI 2021
Falah Alfarizi
Kelompok 20
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H