Sabtu pagi, dalam cuaca cerah, mahasiswa dari PMM 2 UPI di Bandung. Melakukan kunjungan kesalah satu tempat ibadah agama budha yaitu Vihara Vipassana Gaha. Dan Ketika kami sampai di sana kami dipimpin oleh salah satu biksu, dan kami boleh melakukan  wawancara kepada biksu tersebut mengenai kepercayaan agama budha, dan lain-lainnya.Â
Vihara Vipassana Graha merupakan tempat ibadah umat beragama Budha yang terletak di kawasan paropong, lembang kabupaten Bandung Barat. Vihara Vipassana Graha selain tempat ibadah, Vihara tersebut bisa juga dikunjungi oleh masyarakat umum yang ingin liburan atau menikmati pemandangan yang indah atau mencari ketenangan
Selain itu wawancara yang dilakukan oleh mahasiswa PMM 2 UPI  sebagai bentuk rasa  ingin tahu terhadap kepercayaan Agama Budha, bagaimana larangan agama Budha sampai penjelasan dimana dalam agama budha tersebut tidak ada sistem kasta.
Setelah wawancara. Biksu menceritakan sejarah singkat mengenai perjalanan Agama Budha di Indonesia. Agama Buddha didirikan pada abad ke-5 SM. Lahir di India, masih berpengaruh di belahan dunia saat ini. Lahirnya agama Buddha merupakan reaksi beberapa kelompok terhadap ajaran Brahmana. Agama ini dipimpin oleh Gautama Siddhartha
Pendiri kepercayaan agama Buddha ialah Sidharta Gautama yang merupakan anak Raja Suddidhana berasal dari  Kerajaan Kosala di Kapilawastu, India.  Semenjak kecil, Gautama hidup di istana dengan segala kemewahan (kekayaan) dan perlindungan ayahnya yang seseorang raja. Semenjak di istana, Gautama tidak pernah melihat bagaimana keadaan masyarakat yang hidup di luar benteng istana.Â
Setelah beranjak dewasa, Gautama kemudian keluar dari istana dan melihat bagaimana kehidupan masyarakat. Saat dia  keluar istana, Gutama lalu melihat bagaimana kehidupan yang sebenar-benarnya terjadi. Gautama kemudian memutuskan untuk menjadi pertapa buat menekan kehidupan duniawi.Â
Namun, dalam perkembangannya, Gautama menilai bahwa bertapa kurang mendapatkan manfaat yang besar. Gautama kemudian mencari jalan tengah dan melakukan Majhima Patipada. Majhima Patipada merupakan kompromi antara kehidupan duniawi yang terlalu memuaskan hawa nafsu dan kehidupan bertapa yang menyiksa diri. la melakukan Majhima Patipada di bawah sebuah pohon bodhi dan berjanji tidak akan meninggalkan posisinya sampai menemukan kebenaran. Saat berusia 35 tahun, Gautama menerima pencerahan dan dikenal sebagai Buddha Gautama atau Buddha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H