Mohon tunggu...
Fakultas Sains dan Teknologi
Fakultas Sains dan Teknologi Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Fakultas Sains dan Teknologi di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo "Dari Sini Pencerahan Bersemi'

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tingkatkan Kualitas UMKM: Dosen Umsida Bantu Melalui Program AbdimasMU

13 Agustus 2024   22:11 Diperbarui: 13 Agustus 2024   22:14 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dosen dari Fakultas Sains Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FST Umsida) berhasil meraih hibah dari program Hibah RisetMu Batch VII. Cindy Taurusta, SST MT, didampingi oleh Kaprodi Teknik Industri Indah Apriliana Sari, WST MT, melaksanakan kegiatan AbdimasMU. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk UMKM di daerah Sawo Cangkring, Wonoayu, Sidoarjo, pada Senin (25/05/2024)

Program ini adalah bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang mencakup tanggung jawab dosen tidak hanya untuk mengajar dan meneliti, tetapi juga memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat. Dalam hal ini, fokusnya adalah mendukung UMKM untuk meningkatkan daya saing produk mereka di pasar yang semakin kompetitif.

Dengan berkembangnya sektor UMKM, muncul berbagai tantangan baru yang harus dihadapi oleh pelaku usaha. Salah satu tantangan utama adalah memastikan produk mereka memenuhi standar kualitas yang diakui, baik dalam aspek kesehatan, legalitas, maupun branding. Tanpa jaminan kualitas, produk UMKM akan sulit bersaing, terutama melawan produk-produk besar yang sudah memiliki sertifikasi dan reputasi yang kuat di mata konsumen.

Dalam kegiatan pengabdian ini, dosen Umsida tidak hanya memberikan pendampingan teknis dalam produksi, tetapi juga membantu UMKM memahami pentingnya aspek legalitas dan branding. Cindy Taurusta menjelaskan, "Motivasi kami mengikuti program ini bukan hanya untuk memenuhi kewajiban Tri Dharma, tetapi juga sebagai upaya nyata membantu UMKM meningkatkan kualitas produk mereka. Banyak dari mereka yang belum memahami pentingnya sertifikasi halal, izin edar, dan pendaftaran merek dagang."

Baca Juga: Mengangkat UMKM Melalui Abdimas: Peran Dosen Umsida dalam Meningkatkan Kualitas Produk dan Daya Saing

fstumsida
fstumsida
Cindy menambahkan bahwa banyak UMKM yang belum mengetahui cara mengurus sertifikasi halal atau izin edar, yang sangat penting untuk memperluas pasar produk mereka. Pendaftaran merek dagang juga menjadi salah satu fokus utama, karena merek dagang tidak hanya menjadi identitas produk, tetapi juga alat untuk membangun kepercayaan konsumen. Di era modern, di mana konsumen semakin kritis, merek dagang menjadi faktor penting bagi setiap pelaku usaha, termasuk UMKM.
"UMKM yang memiliki merek dagang akan memiliki keuntungan lebih besar dibandingkan dengan yang tidak. Selain mendapatkan kepercayaan masyarakat, mereka juga lebih percaya diri dalam memasarkan produk," jelas Cindy.

Salah satu kisah sukses dari program ini adalah seorang pelaku UMKM yang meskipun sudah lanjut usia dan memiliki keterbatasan fisik akibat sakit saraf kejepit, tetap semangat menjalankan usahanya. Dosen yang mendampingi menjelaskan bagaimana program ini membantu pelaku UMKM tetap fokus pada produksi, sementara masalah perizinan dan pendaftaran merek dagang dibantu oleh tim dari Umsida.

"Saya akan membantu beliau agar bisa fokus pada produksi, sementara masalah perizinan dan pendaftaran merek dagang akan kami bantu. Dengan begitu, keuntungan yang didapatkan bisa digunakan untuk pengobatan dan meningkatkan produknya," ungkap Cindy.

Dengan dukungan ini, mitra UMKM yang sebelumnya hanya memproduksi minuman tradisional seperti jahe dan kayu manis tanpa merek yang jelas, kini mulai mendaftarkan produknya dengan merek "Malika Drink." Merek ini diambil dari nama pemilik usaha dan diharapkan menjadi identitas yang kuat bagi produk-produk yang dihasilkan.

Program ini juga fokus pada UMKM yang dikelola oleh individu-individu tanpa latar belakang bisnis. Sebagian besar pelaku UMKM yang terlibat adalah orang tua yang lebih fokus pada produksi daripada strategi pemasaran atau branding. Mereka cenderung mengabaikan aspek legalitas dan tidak memikirkan potensi kerugian jika tidak memiliki izin lengkap atau merek dagang yang sah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun