Mohon tunggu...
Fakih Mukodam
Fakih Mukodam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo pembaca yang budiman, perkenalkan namaku Fakih Mukodam, biasa akrab disapa Fakih. Saat ini aku sedang menempuh pendidikan S1 di Institut Agama Islam Sahid Bogor dengan mengambil Jurusan Manajemen Pendidikan Islam. Selain berkuliah, aku aktif di organisasi intra maupun ekstra kampus, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Hobiku adalah membaca buku-buku ringan, novel misalnya, hehe...wajar, aku bukan tipikal pelajar yang menyukai materi materi berat kawan..hahaa..intinya salam hangat dari Fakih.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

JICHO BAR (Jipang Coklat Batang), Inovasi Desa Berbasis Potensi Lokal dalam Pemanfaatan Beras sebagai Cemilan Tradisional Masa Kini

24 September 2022   09:54 Diperbarui: 24 September 2022   10:35 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Produk Inovasi Jicho Bar/Dokumentasi pribadi

Inovasi merupakan hal terpenting dalam mendukung perkembangan ekonomi maupun daya saing daerah. Terjadinya pergeseran ekonomi berbasis industri menuju ekonomi berbasis pengetahuan menunjukkan bahwa pengetahuan dan inovasi merupakan faktor yang semakin  menentukan dalam kemajuan ekonomi. BAPPEDALITBANG Kabupaten Bogor merespon melalui kegiatan Duta Inovasi Desa dalam rangka meningkatkan inovasi daerah di Kabupaten Bogor.

Kegiatan Duta Inovasi Desa merupakan kegiatan yang mendukung Program Panca Karsa dan diharapkan dapat memenuhi sasaran Satu Desa Satu Inovasi (One Village One Innovation). Mahasiswa INAIS Bogor yang melakukan pengabdian di Desa Gunung Sari Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor adalah Anisa Nurul Fitri, Bagas Dwi Prasetya, Febi Rahayu Putri, Fitriatunisa, Ikmal Awaludin, Lina Iskandar, M. Amir Husaini Nasution, dan Rizki. Para mahasiswa ini mengembangkan inovasi desa berbasis potensi yang ada di Desa Dunung Sari khususnya di Kampung Purwasari RT 001/ RW 006. Pengembangan inovasi desa tersebut dibantu oleh Dosen Pendamping Inovasi Desa yaitu Hasbi Ash-Shiddieq, S.E., M.E.Sy.

Pelaksanaan kegiatan Bimbingan Teknis Inovasi Desa Gunung Sari di Paud Al-Arqam (Jum'at, 26/8/2022), sebagian ibu-ibu menyambut hangat para mahasiswa dalam mengikuti Bimbingan Teknis. Dari bimbingan teknis ini, ibu-ibu setempat merasa mendapat pemahaman lebih baik akan pentingnya melestarikan makanan ringan tradisional di desanya, salah satunya yaitu jipang (tentang).

Ketua RT 001 Kampung Purwasari Desa Gunung Sari, Cecep Susilo, menyambut baik inovasi desa yang ditujukan untuk mengembangkan makanan-makanan tradisional di Desa Gunung Sari. Ujung tombak pembuatan makanan-makanan tradisional tersebut adalah ibu-ibu di desa, sehingga Ketua RT berusaha menggerakkan ibu-ibu di desa untuk mengembangkan inovasi desa yang bersumber dari makanan-makanan tradisional.

Dokumentasi Kegiatan di Desa Gunung Sari
Dokumentasi Kegiatan di Desa Gunung Sari
Jipang (Teng-teng) diperbaharui (kebaruan/novelty) dalam lima aspek. Empat aspek terkait produk, yaitu:
(1) Jenis, biasanya berukuran persegi Panjang yang besar dibuat dalam bentuk potongan yang lebih kecil, (2) tampilan permukaan, tampilan permukaan seperti Jipang biasanya namun ditambah baluran coklat dan wijen, (3) rasa, rasa jipang yang manis ditambah lebih unik dengan adanya coklat di atas lapisannya, (4) kemasan, diberi kemasan plastik yaitu Standing Pouch dan logo produk. Sedangkan satu aspek terkait non-produk, yaitu mind set/culture set, yang berhubungan dengan pola pikir dan budaya masyarakat desa. Jipang yang dibuat untuk kebutuhan sehari-hari atau hanya didapatkan saat acara-acara penting diproduksi menjadi JICHO BAR (Jipang Coklat Batang) sebagai usaha ekonomi produktif untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan bagi masyarakat desa.
Kepala RW Kampung Purwasari Desa Gunung Sari, Aden Firmansyah, menyampaikan bahwa pengembangan inovasi desa tentunya menuntut hadirnya etos kerja yang kuat dari masyarakat desa dan didukung dengan komitmen dan kebijakan. Di samping itu, pengembangan inovasi desa juga membutuhkan kolaborasi yang strategis antara pemerintah desa, masyarakat desa, dan INAIS Bogor. Dengan kolaborasi strategis tersebut, inovasi desa dapat direalisasikan dan tentunya ditujukan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan bagi masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun