Mohon tunggu...
Fakhry Nurmahmudi
Fakhry Nurmahmudi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan seorang yang hobi dalam mencari hal-hal baru, suka menulis, membaca, nonton, desain, dan editing video.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pemburu dan Ikan Paus

23 Maret 2023   13:51 Diperbarui: 24 Maret 2023   22:53 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada suatu pagi di tengah lautan yang tenang, seorang pemburu yang berpengalaman sedang mempersiapkan peralatannya untuk berburu ikan paus. Ia sudah berbulan-bulan mencari ikan paus yang legendaris dan sangat besar itu.

Saat ia sedang sibuk mempersiapkan peralatannya, ia melihat sebuah sirip paus yang keluar dari permukaan laut. Tanpa ragu, ia segera mengarahkan perahu kayunya ke arah itu.

Setelah beberapa jam berlalu, ia berhasil menemukan ikan paus yang sangat besar dan mengagumkan itu. Dengan semangat yang tinggi, ia melemparkan tombaknya ke arah paus dan berhasil mengenainya.

Namun, ketika ia sedang menarik paus ke arah perahunya, ia merasa ada yang salah. Ia merasa tidak enak hati dan mulai merenungkan tindakannya yang sebenarnya.

Tiba-tiba, ikan paus itu mulai bergerak dan membawa perahu kayu tersebut ke tengah laut yang dalam. Pemburu itu merasa ketakutan dan khawatir akan kehilangan hidupnya.

Saat ia sedang merenungkan tindakannya, ia tiba-tiba melihat sebuah pemandangan yang indah dan menakjubkan. Ikan paus itu berenang dan menari dengan anggun di tengah lautan, seperti sedang menunjukkan keindahan alam yang tersembunyi di bawah laut.

Melihat pemandangan tersebut, pemburu itu merasa seakan-akan dihentikan oleh alam untuk merenungkan tindakannya yang sebelumnya. Ia menyadari bahwa ia tidak bisa mengeksploitasi alam dan membuat kerusakan di dalamnya.

Ia mulai menyesali tindakannya yang sebelumnya dan berjanji untuk tidak lagi berburu ikan paus atau hewan-hewan lain yang langka dan terancam punah.

Dengan penuh rasa bersalah dan keinginan untuk memperbaiki kesalahannya, ia kemudian membebaskan ikan paus itu ke tengah laut yang dalam dan kembali ke daratan dengan hati yang penuh harap dan tekad untuk menjaga alam dan lingkungan.

Akhirnya, pemburu itu belajar bahwa alam dan keindahan alam tidak perlu dihancurkan, tetapi harus dijaga dan dihargai untuk generasi yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun