Mohon tunggu...
Fakhrurrozi
Fakhrurrozi Mohon Tunggu... Lainnya - Marine storyteller

Seorang pecinta laut yang berdedikasi menjaga keindahan dan keberlanjutan ekosistem pesisir melalui konservasi, pemberdayaan, dan pengelolaan sumber daya laut. Lewat tulisan, saya berbagi kisah perjalanan menyusuri pantai Indonesia dan interaksi dengan komunitas pesisir yang tangguh.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kelompok Eltimo: Membangun harapan dari Desa Lampu Satu, Merauke

25 Desember 2024   12:46 Diperbarui: 25 Desember 2024   12:46 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Desa Lampu Satu, sebuah desa pesisir yang berhadapan langsung dengan lautan luas yang menyimpan potensi besar. Sekelompok ibu rumah tangga menjalin asa melalui pengolahan hasil laut dan menjadi harapan baru untuk komunitasnya. Mereka adalah anggota Eltimo Food, kelompok pengolah hasil laut yang didirikan oleh Hasna pada tahun 2013.

Berawal dari keinginan sederhana untuk meningkatkan produktivitas hasil tangkapan nelayan di desa, Hasna mengajak perempuan-perempuan lain untuk bergabung. Dengan tangan-tangan terampil mereka, Eltimo Food perlahan tumbuh menjadi kekuatan baru yang mendukung perekonomian lokal.

Kelompok ini mengolah berbagai hasil tangkapan nelayan lokal, seperti tenggiri, kakap, dan ebi menjadi produk bernilai tambah. Pempek ikan tenggiri dan kerupuk ikan adalah dua produk andalan mereka yang sangat diminati oleh konsumen. Meskipun proses produksinya masih dilakukan secara manual, Eltimo Food telah berhasil menciptakan kualitas produk yang diakui, bahkan telah memperoleh sertifikasi halal dan BPOM.

Semua itu tidak terlepas dari pendampingan Yayasan TAKA sejak tahun 2021 yang memberikan pelatihan, bantuan peralatan seperti freezer dan vacuum sealer, serta membimbing kelompok ini dalam memperluas jangkauan pemasaran mereka secara online.

Namun, perjalanan mereka tidak selalu mudah. Tantangan terbesar yang dihadapi adalah keterbatasan akses pasar ke luar Merauke dan rumitnya perizinan usaha. Hasna sering merasa terbebani dengan biaya pengiriman yang tinggi dan proses administrasi dalam pengurusan izin berusaha yang memakan waktu. Meski begitu, ia tetap optimistis. Bagi Hasna, setiap tantangan adalah peluang untuk belajar dan bertumbuh.

Di balik tantangan itu, ada banyak cerita keberhasilan yang menginspirasi. Salah satunya adalah bagaimana Eltimo Food telah membantu beberapa anggotanya untuk berkembang menjadi wirausahawan mandiri. Dari sepuluh anggota awal, kini hanya lima orang yang tetap aktif. Namun, Hasna tidak melihat hal ini sebagai kemunduran, melainkan sebuah pencapaian.

"Mereka yang keluar telah memiliki usaha sendiri. Artinya, kelompok ini berhasil memberdayakan anggotanya," katanya dengan bangga.

Hasna dan anggota Eltimo Food terus bermimpi besar. Mereka ingin menjadikan kelompok ini sebagai pendorong utama dalam membangun ekonomi lokal Desa Lampu Satu. Hasna berharap, dengan perhatian dan dukungan lebih dari pemerintah, LSM, dan pihak swasta, Eltimo Food dapat terus berkembang dan membawa perubahan nyata bagi anggotanya dan komunitas yang lebih luas.

Sahut-sahutan debur ombak dan semilir angin kala senja di tepian pantai Desa Lampu Satu menjadi saksi bagaimana Eltimo Food tetap melangkah maju, membawa harapan dan masa depan yang lebih baik untuk desa kecil mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun