Mohon tunggu...
FAKHRUR RAZI
FAKHRUR RAZI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Fakhrur Razi berasal dari Jakarta dan sekarang berkuliah di Program Studi Ilmu Politik, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menanamkan Nilai Konservasi Budaya di Tengah Terancamnya Moral Masyarakat pada Aplikasi Tiktok

30 Maret 2023   04:04 Diperbarui: 30 Maret 2023   04:08 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Revolusi industri 4.0 dan Masyarakat 5.0 atau era modern dimana teknologi berkembang dengan pesat dan semakin canggih yang menguasai sebagian besar kehidupan manusia bahkan telah menganggantikan peran manusia itu sendiri. interaksi sesama individu lain kini semakin mudah bisa dimanapun dan kapanpun. 

Namun di era saat ini memiliki dampak yang buruk yaitu berkurang nya interaksi sesama individu secara langsung bahkan menjadi ladang bagi para masyarakat untuk melakukan kegiatan negatif dari kemajuan tersebut.

Contoh daripada perkembangan teknologi ini sangat banyak diantaranya, Semakin masifnya penggunaan aplikasi jaringan sosial asal China yang memiliki nama Tiktok. 

Tiktok sendiri merupakan sebuah aplikasi platform musik video dimana didalamnya kita bisa melihat segala isi konten di seluruh dunia melalui rangkuman video yang dirangkum sesingkat mungkin untuk menarik para penonton agar bisa berlama-lama menatap layar gadget mereka. Aplikasi Tiktok sendiri diluncurkan sudah sejak lama yaitu September 2016. 

 Namun baru mulai viral dan intens digunakan oleh pengguna semenjak Awal mula Covid-19 dimana masyarakat saat itu yang harus melakukan pekerjaan dari rumah (Work From Home) secara berskala membuat domain dan pikiran masyarakat berubah untuk melihat berita tentang seluruh kejadian isi dunia secara cepat dan singkat tanpa harus berlama-lama melihat keseluruhan isi video.

Aplikasi Tiktok berhasil menjadi jawaban dari hal tersebut ditambah dengan pembaharuan update fitur yang memadai yang membuat para pengguna bebas untuk mengkreasikan ide, pikiran, serta imajinasi mereka dalam rangkuman video singkat tersebut. 

Kekreatifan para konten kreator tersebut membuat para pengguna aplikasi ini semakin betah berlama-lama untuk selalu mengscroll (Melihat Video Selanjutnya) pada aplikasi Tiktok.

Aplikasi Tiktok kini banyak diminati oleh masyarakat khusus nya para remaja bahkan anak-anak. Tetapi, Algoritma dari Tiktok ini juga harus perlu diperhatikan terutama untuk para remaja dan anak-anak. 

Konten FYP (For Your Page) yang sering muncul di beranda para pengguna sendiri biasanya tergantung pada apa yang sering mereka tonton, sukai, komentari, dan bagikan. 

Para konten kreator nakal biasanya mengincar targer pasar tersebut dimana Para konten kreator membuat sebuah konten yang disukai oleh para viewers (sesuai request) untuk mendapatkan pundi-pundi uang melalui saweran (give coin) yang diberikan oleh para penikmat konten tersebut.

Per hari ini Banyak konten kreator nakal dan nyeleneh yang membuat segala konten yang kurang bermutu isinya hanya untuk mendapatkan saweran yang diberikan oleh pengguna. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun