Mohon tunggu...
Fakhrur Al Izza
Fakhrur Al Izza Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Wong Tegal yang hidup di ganasnya Ibukota..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bos KPK dan Kapur Tulis

13 Maret 2013   01:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:53 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bangun tidur langsung ku lihat kalender meja yang ada di samping saya, terlihat tanggal 12 bulan 12 tahun 2012 dan yang membuat saya beranjak bangun bahwa di tanggal tersebuat ada Peringatan Hari Anti Korupsi Se-dunia di Kampus tercinta, yang di hadiri pula oleh Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bapak Abraham Samad. Dengan semangat, saya langsung  mandi dan menuju Auditorium Kampus. Acarapun di mulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, setelah beberapa sesi acara di lalui sampailah pada pemaparan materi oleh  "Bos KPK". Beliau mengawalinya dengan cerita pengalaman tentang sebuah "kapur tulis" yang membuat saya "terpana".

Sewaktu masih duduk di bangku sekolah dasar, Pak Abraham  selalu mengambil kapur tulis sekolah untuk dibawa pulang. Beberapa teman temannya juga melakukan hal yang sama. Saat itu guru SD nya tahu apa yang dilakukan muridnya, tetapi ia diam saja. "Pak Guru tak melarang jadi kapur tulis itu saya bawa pulang. Saya dan teman-teman tidak pernah ditegur," Kata Pak Abraham.

Sesampainya dirumah, lanjut beliau, Ibunya bertanya kepadanya mengapa membawa kapur tulis sekolah? “Beliau menjawab, bahwa gurunya tidak melarang membawa pulang kapur tersebut” lanjutnya. Mendengar ucapanSeorang  Abraham Samad, Ibunya mengatakan untuk mengembalikan kapur tersebut ke sekolahan karena itu bukan haknya. “Karena ini sama dengan mencuri,” Lanjut Abraham Samad.

Beliau  menceritakan bahwa semula ia ingin menggunakan kapur tersebut untuk gambar-gambar, namun sang ibu melarangnya. Lalu Ibunya memperingatkan kepada Abraham, agar mengembalikan kapur itu ke sekolahnya.

Atas dasar pengalaman itulah yang membuat Seorang Abraham Samad, pendidikan seperti itu meskipun sepele, tetapi membekas dalam dirinya. Agar anak-anak diajarkan, apa yang menjadi haknya dan apa yang bukan. Menurutnya pendidikan seperti ini bisa membangun karakter sang anak dan menanamkan nilai kejujuran sejak dini...

"Tanamkan dasar-dasar Kejujuran meskipun sepele  untuk anak-anak kita nanti.."

karena, BERANI JUJUR, HEBAT!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun