Putus asa? Tak pantas kau lakukan!
Kau tercipta bukan untuk berputus asa
Putus asa hanyalah sifat pengecut
Yang bersembunyi di balik tirai batu
Takut tuk menampakkan kesejatian,
Keberanian serta pengakuan.
Hamba, yakinkah kau berada dalam kesucian?
Kesucian dari dosa, salah dan khilaf langkah.
Hamba, yakinkah kau berada dalam kejernihan?
Kejernihan dari debu, lumpur dan coretan.
Hamba, sungguh tiada bayi yang tak menangis
Tiada mobil yang terbebas dari debu jalanan
Tiada padi yang bersih dari sengatan hama
Tangisan, debu jalanan dan sengatan hama
Adalah euvoria hidup yang mesti kau cicipi.
Cahaya Ilahi berkirim surat padamu
Surat berisi ampunan atas dan kasih sayang
Cahaya tak ingin kau terjebur di lumpur,
Terlena dalam keputus-asaan.
Kau datang menggendong segunung kesalahan
Kau datang memikul selaut kekhilafan
Janganlah kau putus asa atas semua itu
Karena Cahaya maha pengampun dan kasih.
Cahaya Ilahi menghendakimu kembali padaNya
Kembali dengan kejernihan dari dosa terampuni
Kembali dengan kebeningan dari khilaf terhapuskan
Karena kau tak pernah berputus asa atas rahmatNya
Karena kau tak pernah berputus asa atas maghfirahNya.
(inspirasi dari al-Quran:39:53)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H