Mohon tunggu...
Ichsan Fakhruddin
Ichsan Fakhruddin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Salam Smart! Fakhrul dien Alumni writers academy (Sekolah-Menulis Online).Mahasiswa The Islamic Call College Tripoli-Libya, Program studi Dakwah dan Peradaban.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hantarkanlah Sampah sampai Tempatnya!!

22 Mei 2011   01:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:22 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sahabat Smart yang budiman, Hidup sehat adalah impian setiap orang dan keluarga. Hidup dalam kondisi sehat tentunya akan memberikan kenyamanan tersendiri baik pada kesehatan fisik maupun rohani. Karena kedua ketenangan itu dapat dicapai dengan SEHAT. Tentu, kesehatan lingkungan akan menghantarkan pada kesehatan fisik. Sedang kesehatan lisan, mata dan telinga akan menciptakan kesehatan rohani seseorang.

Sesunggunya cerminan rohani yang sehat dapat dilihat dari seberapa besar melindungi diri dari serangan penyakit (tentunya menjaga diri agar tetap sehat). Salah satunya adalah perhatian terhadap kebersihan Sampah. Sampah sering diartikan sebagai sesuatu yang tak berfungsi lagi. Sehingga banyak yang beranggapan ketika makan kacang goreng terus kulitnya dibuang saja di sembarang tempat, itu tak menjadi soal. Ada lagi jargon-jargon lain yang mengajak pada kebersihan "Buanglah sampah pada tempatnya!!". Banyak yang mengartikan; yah, kalau sampah dibuang bisa saja nggak sampai pada tongnya, karena kan dibuang. Terus ada lagi "Letakkan sampah pada tempatnya!!" .

jargon ini sepertinya lebih halus dari yang pertama. Ultimatum untuk bisa menjaga kebersihan dengan meletakkan sampah pada tempatnya. Ketika dibilang meletakkan itu sebenarnya sudah menandakan sesuatu itu diletakkan dengan baik (sampah diletakkan di tongnya!!). namun, nyatanya kenapa sampah-sampah yang tak berdosa itu masih saja berserakan di tengah jalan, berceceran di sembarang tempat, padahal tong sampah juga telah disediakan di banyak tempat!!

Sahabat Smart yang budiman, bagaimana dengan jargon "Hantarkanlah sampah sampai tempatnya!!". Wah, jadi kayak pak pos aja yang tugasnya menghantarkan segepok surat-menyurat ke alamat rumah masing-masing. Kata Hantarkanlah! Tampaknya lebih lembut dan sopan dibandingkan dengan "letakkanlah!! dan buanglah!!" Walaupun pada dasarnya memiliki konotasi yang sama "Perintah".

Ajakan dari jargon kegita adalah bagaimana menumbuhkan kesadaran diri akan adanya hak pada sampah. Sampah merupakan "sesuatu" yang harus diberi hormat dengan cara menghantarkannya pada alamat masing-masing. Karena kesadaran akan hak sampah itu dapat menggerakkan tangan untuk mengambil selembar kertas berserakan, plastik-plastik yang beterbangan, diambil dan dihantarkan sampai pada tongnya masing-masing.

Pada intinya ketiga jargon di atas jika dipaksakan tak akan membawakan hasil yang signifikan. Jargon ditempel di mana-mana, tulisan-tulisan nasihat kebersihan juga dipampang di beragam tempat. " jagalah kebersihan! Kebersihan bagian dari iman!" namun seakan semua nasihat kesehatan itu hanya dianggap sebagai angin lewat belaka.

Faktor utama timbulnya pelanggaran kesehatan adalah hilangnya Kesadaran akan "Pentingnya Kesehatan". Karena dari awal agama sangat memperhatikan kesehatan. Kesehatan yang didasari oleh pengamalan yang sadar akan pentingnya menjaga kebersihan agar tercipta kehidupan yang sehat.

Sahabat Smart yang budiman, impian untuk dapat hidup sehat harus dimulai dari kesadar diri akan pentingnya menjaga kebersihan, menjaga lingkungan sekitar agar terlihat lebih seri dan ayu. Semua itu tentunya berawal dari KESADARAN!!

http://www.smartfakhrul.blogspot.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun