D.I. Yogyakarta -- Dalam rangka untuk observasi dan menambah pengalaman belajar di lapangan serta pemenuhan tugas kelompok Mata Kuliah Perencaan Sosial, Mahasiswa Sosiologi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta melakukan sebuah kegiatan Observasi di Kampung Batik Giriloyo, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada Selasa (30/5) dan Selasa (13/06).
Kegiatan observasi tersebut diikuti oleh lima orang mahasiswa yang merupakan Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2020 yang seb elumnya telah mendapatkan mandat dan arahan dari Ahmad Uzair, S.IP, M.A, Ph.D. selaku dosen pengampu Mata Kuliah Perencanaan Sosial di Program Studi Sosiologi UIN Sunan Kalijaga.
Salah satu perwakilan kelompok mahasiswa, Puspo Grenaldo Bintang Samodra mengatakan bahwa mereka tertarik untuk memilih Kampung Batik Giriloyo Imogiri karena Seni Batik adalah salah satu Warisan Nusantara yang perlu dikenalkan kembali dan dilestarikan kepada Generasi Muda.
Pada hari pertama (30/05), para mahasiswa memulai kegiatan observasi mereka dengan menyapa dan berbincang-bincang dengan salah Anggota Divisi Kerjasama dan Penelitian Kampung Batik Giriloyo Imogiri, Khibtiyah.
Sembari berbincang-bincang, mereka berupaya menggali informasi-informasi penting terkait Kampung Batik Giriloyo tersebut yang nantinya mereka akan buatkan sebuah booklet dan brosur informasi terkait kampung tersebut.
Setelah menyapa dan berbincang-bincang hangat, para mahasiswa juga tak lupa diperkenankan untuk mencoba mencanting batik yang alat-alatnya sudah disediakan oleh pengelola Gazebo Wisata Batik. Tentunya kegiatan mencanting tersebut juga mereka mendapatkan bimbingan langsung dari salah satu pengelola gazebo.
Lalu, di hari kedua (13/06), para mahasiswa kembali mengunjungi Pusat Wisata Batik Giriloyo Imogiri untuk kemudian menyerahkan output yang mereka hasilkan di hari pertama mereka berkunjung kepada Ibu Khibtiyah.
Adapun output yang mereka hasilkan tersebut antara lain yaitu berupa informasi-informasi dan dokumentasi terkait Kampung Batik Giriloyo yang kemudian mereka kemas dalam bentuk brosur dan booklet.Â