Bau badan adalah hal yang paling dihindari oleh semua orang. Tak jarang orang yang berkeringat kerap menimbulkan aroma tak sedap darinya. Namun ternyata, keringat akan mengeluarkan aroma tak sedap jika bereaksi dengan bakteri. Bau badan ini biasanya muncul pada bagian lipatan tubuh seperti ketiak yang tak jarang mengeluarkan keringat lebih banyak.Â
Berbagai jenis deodoran beredar di masyarakat yang digunakan sebagai solusi masalah bau badan ini. Namun kenyataannya deodoran yang beredar ini bekerja dengan cara menyumbat kelenjar keringat yang memiliki efek samping berbahaya bagi kesehatan. Dari efek samping tersebut, diperlukan alternatif lain yang lebih menguntungkan.Â
Potassium Alum atau lebih dikenal dengan Tawas merupakan alternatif alami yang bisa menjadi solusi masalah bau badan ini. Tawas merupakan garam mineral bersifat antimikroba yang mampu menghilangkan bakteri bau badan. Tawas ini berbentuk batuan kristal berwarna putih. Batuan kristal ini banyak dikenal oleh masyarakat karena harganya sendiri yang cukup murah dan tidak meninggalkan bercak kuning pada pakaian.Â
Tawas telah dikenal dalam pengobatan tradisional Tiongkok selama ratusan tahun, digunakan sebagai antiseptik untuk luka, jerawat dan radang amandel, serta toner untuk mengencangkan pori-pori. Potassium Alum ini juga diambil sebagai ramuan yang dilarutkan dalam air untuk meringankan masalah perut atau dalam bentuk bubuk untuk menyembuhkan gusi berdarah dan sariawan.
Cara penggunaan tawas itu sendiri adalah dengan mengoleskannya pada ketiak yang telah bersih dan dengan keadaan tawas sedikit basah. Dengan dioleskannya tawas tersebut, tawas akan membentuk penghalang berpori yang mencegah bakteri penyebab bau badan berkembang biak. Meskipun begitu, tawas tidak membuat kelenjar keringat tersumbat dan akan memungkinkan Anda tetap berkeringat tanpa mengeluarkan bau badan. Karena pada dasarnya keringat merupakan proses alami pemurnian dan pendinginan tubuh, serta membantu mengeluarkan racun dalam tubuh.Â
Keefektifan tawas ini juga memiliki efek samping, seperti inflamasi, kemerahan, hingga kulit kering. Tawas tidak disarankan untuk kulit yang sensitif terhadap bahan kimia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H